https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Masjid Agung SMB I Jayo Wikramo: Sejarah, Arsitektur, dan Renovasi Era Megawati, Jadi Ikon Kota Palembang

Masjid Agung SMB I Jayo Wikramo, saksi bisu perjalanan sejarah Palembang, yang terus megah hingga kini. Foto GenPoIP--

Renovasi dan Perluasan

Sejak didirikan hingga saat ini masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan.

BACA JUGA:Prestasi Muhammad Al Fath Ghalibi, Bangga Kedua Orang Tua

BACA JUGA:KPU Prabumulih Terima 3 Berkas Pendaftaran Pasangan Calon Kepala Daerah

Diawali pada tahun 1758, dibangun menara masjid oleh Sultan Ahmad Najamudin Adi Kesumo.

Pada tahun 1823, bagian atap masjid yang rusak akibat perang diganti dengan menggunakan atap sirap oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Di tahun 2000, masjid ini direnovasi dan diperluas dan peresmiannya dilakukan oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri pada tahun 2003. 

Hal ini tak lepas dari peran jasa dari almarhum H Taufik Kiemas yang tak lain adalah suami dari Presiden Megawati.

Saat ini, Masjid Agung Palembang memiliki kapasitas untuk menampung hingga 15 ribu jamaah dan berdiri diatas lahan kompleks seluas lebih kurang 15 ribu meter persegi.

Fungsi dan Peran

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Palembang juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat setempat. Masjid ini sering digunakan untuk berbagai acara keagamaan, seperti pengajian, ceramah, dan perayaan hari-hari besar Islam.

Masjid Agung SMB I Jayo Wikramo tidak hanya menjadi simbol keagamaan, tetapi juga simbol kebudayaan dan sejarah yang kaya di Palembang. 

Dengan arsitektur yang megah dan sejarah yang panjang, masjid ini terus menjadi daya tarik bagi wisatawan dan masyarakat lokal.

Masjid Agung SMB I Jayo Wikramo tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di Palembang. 

BACA JUGA:Timnas U20 Dihajar Korsel, Kalah, Dapat Pengalaman, Posisi Buncit pada Turnamen Seoul Earth on US 2024

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan