Keluarkan Biaya Tambahan Beli BBM, Satu Hektar Lahan bisa Empat Hari
AIRI SAWAH: Musim kemarau membuat sejumlah sawah menjadi kering, petani pun harus mengairi sawah menggunakan air dari sumur bor. FOTO: NISA/SUMEKS--
KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sudah 40 hektar lahan untuk kegiatan optimalisasi lahan IP300 di Desa Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing di tanami padi.
Hanya saja, saat ini petani terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk keperluan membeli bahan bakar minyak menyedot air dari sumur bor. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman padi.
BACA JUGA:Kemarau, Lahan Sawah Retak
BACA JUGA:Sawah Kekeringan, Produksi Terancam
Penyuluh Pertanian Desa Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya, Priyo mengungkapkan, sumur bor itu memfungsikan sumur bor yang lama. Kondisi tanah kering.
‘’Untuk mengairi sawah seluas 1 ha bisa memakan waktu empat hari. Butuh waktu lama untuk untuk mengalirkan air ke lahan sawah karena air sudah surut akibat dari kemarau,"terangnya.
Akibat lahan persawahan kering inilah, petani harus mengeluatkan biaya lebih banyak untuk membeli BBM. ‘’Karena tak ada bantuan dari pemerintah untuk membeli BBM tersebut,’’ katanya.
BACA JUGA:150 Hektar Rawa Disulap Jadi Sawah
BACA JUGA:Lahan Sawah Percepat Perluasan Areal Tanam
Apalagi sekarang sudah jarang turun hujan. ‘’Semoga saja tidak mempengaruhi tanaman padi yang sekarang tengah dilakukan penanaman. Semoga hasilnya sesuai harapan,"imbuhnya.
Petani berharap tetap ada hujan dalam beberapa hari kedepan. ‘’Agar padi dapat tumbuh dengan baik sehingga bisa mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membeli BBM,’’ ujarnya. (uni)