Dari Kawasan Kumuh Jadi Destinasi Wisata
PILAH SAMPAH: Tim juri Kampung Kreatif 2024 melihat langsung kegiatan pilah sampah yang dilakukan warga RW 05 Kelurahan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang. Kawasan yang dulunya kumuh kini berubah jadi destinasi wisata. (evan zumarli)--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kawasan RW 05 Kelurahan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang dulunya merupakan kawasan kumuh, khusunya daerah yang berada di dekat bantaran sungai.
Kini, kawasan tersebut sudah bertransformasi menjadi kampung kreatif, Lebak Cindo yang dihiasi dengan payung warna warni, dan dibuat berbagai spot foto untuk menarik pengunjung.
BACA JUGA:Digitalisasi Urusan Administrasi Kependudukan
BACA JUGA:Kompak Jadi Pengrajin Lampit
Menjadi salah satu peserta lomba Kampung Kreatif 2024, Kampung Kreatif Lebak Cindo dari Kecamatan Bukit Kecil mendapat giliran kunjungan lapangan dari tim juri pada hari ketiga pada Rabu (21/8).
Dihadiri langsung Camat Bukit Kecil, Hefnianto yang sekaligus juga menjelaskan, bahwa hadirnya Kampung kreatif ini merupakan kawasan yang terbentuk setelah restorasi Sungai Sekanak - Lambidaro.
"Dulunya kawasan ini merupakan kampung yang terkesan kumuh, karena berada di bantaran sungai," jelasnya.
Kemudian, berangkat dari meningkatnya kesadaran masyarakat di RW 05 Kelurahan 24 Ilir kecamatan Bukit kecil untuk memanfaatkan hasil pembangunan hingga kawasan ini jadi terpilih untuk mewakili Kecamatan Bukit Kecil di Kampung Kreatif 2024.
"Masyarakat memanfaatkan pembangunan yang sudah baik di pedestrian Sungai sekanak dengan melakukan gotong royong, penataan lingkungan, kegiatan kreatif, pemanfaatan barang bekas, bank sampah, rumah bibit dan lain-lain," paparnya.
Kemudian, Eni Triana Koordinator Kampung Kreatif Lebak Cindo mengatakan, jika kawasan kampung kreatif ini terbilang luas, karena warganya terdiri dari 5 RT di RW 05 Kelurahan 24 Ilir.
"Saat ini Bank Sampah Rumah Limas yang jadi unggulan dari kampung kreatif ini," katanya.
Kegiatan kampung kreatif, diupayakan masyarakat memiliki pendapatan, dengan demografi di bantaran sungai dapat dijadikan destinasi Wisata.
BACA JUGA:Cat Warna Warni Sepanjang Lorong
BACA JUGA:Kampung Dogan Sejak Tahun 1976