https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bagi Tetangga hingga Jual

MURATARA - Banyak warga Muratara sekarang yang beralih ke tanaman hortikultura. Apalagi sejak digulirkannya program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang merupakan inisiasi Gubernur Sumsel H Herman Deru.

Warga di sini banyak yang terinspirasi mengembangkan tanaman hortikultura. Salah satunya Yansah, warga Desa Maur Baru Kecamatan Rupit, Muratara. Sudah dua tahun terakhir, Yansah melakukan cocok tanam dikebun miliknya.

Diakuinya, banyak manfaat yang didapat dari berkebun sayur mayur tersebut. "Kalau panen paling tidak bisa konsumsi sendiri, dan kita bagi bagikan ke saudara atau tetangga. Sisanya bisa kita jual," katanya.

Saat ini cukup beragam tanaman yang dia budidayakan. Mulai dari tanaman cabai setan, labu, kacang panjang, sayur bayam dan tanaman lainnya. ‘’Untuk  tanaman yang cukup prospek dikembangkan yakni cabai burung atau yang dikenal sebagai cabai setan,’’ katanya.

Komoditi ini selain laris manis di pasaran juga memiliki nilai jual yang tinggi. Untuk 1 kilogram cabai ini dihargai  Rp70 ribu. ‘’Bayangkan saja kalau kita bisa panen 100 kg tentu hasil yang didapat cukup banyak. Untuk hasil kotor sekali panen bisa Rp7 juta,’’ jelasnya.

Untuk mengembangkan cabai setan tidak terlalu rumit seperti jenis cabai cabai yang lainnya. Sejak pembibitan hingga pemanenan, dibutuhkan waktu, setidaknya sekitar 3 hingga 4 bulan. ‘’Itu belum di-booster dengan pupuk, kalau digempur dengan pupuk tentu hasilnya lebih maksimal lagi. Saya tidak pakai pupuk saja satu batang itu rata rata bisa menghasilkan 1/2 kg," ucapnya.

Dikatakan, dirinya akan terus mengembangkan usaha di bidang pertanian. Sehingga bisa memaksimalkan pendapatan dari kebun sela miliknya. "Berkebun itu banyak saudara, selain hasil kebun bisa dipakai sendiri, dibagikan ke keluarga dan tetangga. Hasilnya juga bisa dijual menghasilkan uang, jadi jangan sungkan sungkan bercocok tanam," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Mairi mengatakan, saat ini ada beberapa sampel lahan percontohan yang digarap kelompok tani dan Pemda Muratara. Dari beberapa sampel uji coba, pengembangan budidaya cabai merah dan bawang merah dianggap sangat cocok untuk dikembangkan  di Muratara. "Untuk 2023 ini ada 20 hektar target kita untuk lahan bawang merah, selain bawang merah juga ada komoditi lainnya yang kita prioritaskan seperti jagung, padi dan cabai merah," ucapnya.

Ade Mairi mengaku, Bupati Muratara H Devi  sangat men-support penuh perluasan lahan bawang merah dan cabai merah di Muratara. Mengingat kedua komoditi ini selalu mengalami inflansi harga. ‘’Dari beberapa lahan percontohan yang sudah kita garap intinya cukup berhasil. Dalam lahan terbatas 0,2 hektare petani mampu menghasilkan keuntungan bersih Rp15 juta/panen," ungkapnya. (zul/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan