https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Foto Setengah Telanjang Dada Beredar, Guru SMP Nyaris Diperas Pria Muda Berseragam Polisi, Asli atau Editan?

ALAT PEMERASAN: Guru SMP di Kayuagung, nyaris jadi korban pemerasan pria muda berseragam Polri yang diduga polisi gadungan. Sebarkan foto guru A yang diduga editan, foto setengah telanjang dada.-foto: whatsapp grup-

KAYUAGUNG,SUMATERAEKSPRES.ID – Seorang guru paruh baya berinisial A di Kabupaten OKI, nyaris jadi korban pemerasan. Fotonya diduga diedit setengah telanjang dada, oleh pria muda berseragam polisi.

Dari foto kolase yang beredar, guru perempuan berhijab berseragam dinas dengan latar belakang pintu warna hijau.

Kemudian foto berikutnya, perempuan setengah telanjang dada sambil video call WhatsApp. Pada layar kecil dalam foto itu, terdapat gambar alat kelamin pria.

Satu foto lagi, seorang pria muda berseragam dinas Polri berpangkat Brigadir atau Bripka. Dari lambang Polda yang terlihat, yang jelas warna dan bentuknya bukan lambang Polda Sumsel.

BACA JUGA:Oknum Nakes Ogan Ilir Buat Heboh! Video Call Sambil Mandi Beredar Luas

BACA JUGA:Viral Gara-gara Alat Vital Diduga Oknum Kades saat Video Call Tak Senonoh

Lambang Polda yang terlihat pada seragam Polri pria muda itu, dari cocoklogi sekilas bentuknya mirip lambang Polda Jawa Tengah (Jateng).

Ada background warna biru, warna hitam di bagian bawah mengerucut ke atas. Seperti bentuk Candi Borobudur, sebagaimana halnya lambang Polda Jawa Tengah.

Belum diketahui, kepastian pria muda itu polisi betulan atau gadungan. Namun bila melihat kasus serupa yang sering terjadi, biasanya pelaku modus ini polisi gadungan.

Foto kolase perempuan setengah telanjang dada dan pria muda berseragam Polisi itu, beredar di WhatsApp Group (WAG) kalangan tertentu di Kayuagung, Kabupaten OKI.

BACA JUGA:Polisi Gadungan Ajak Video Call Cabul

BACA JUGA:Wajib Lapor Cukup Video Call, Ini Kata Kuasa Hukum Lina Mukherjee!

Kepala SMP Negeri 1 Kayuagung Hj Neti Fatimah SPd MM MPd, membenarkan ada gurunya yang menjadi korban kejahatan online tersebut.

“Karena kejadian itu, guru kami A jadi trauma. Jadi tidak masuk, tadi izin sakit,” terang Neti Fatimah, kepada awak media, Kamis, 15 Agustus 2024.

Dari cerita guru A kepadanya, sambung Neti, itu terjadi Sabtu lalu, 9 Agustus 2024. “Dia mendapatkan video call dari nomor yang tidak dikenalnya, sempat tidak diangkatnya,” sebutnya.

Namun video call tersebut berulang, oleh pelaku yang mengaku sebagai anggota Polri. Akhirnya guru A yang baru pulang dan berisitirahat di kursi, mengangkat video call tersebut.

BACA JUGA:Asyiknya Mandi Sambil Video Call

BACA JUGA:Bikin Baper Aksi Polisi Berpangkat AKP Bersama Pacar, Eh Ternyata Polisi Gadungan, Si Kuyung David

“Tapi menurutnya saat diangkat, tidak ada gambar siapa yang menelpon. Sehingga dimatikan guru A,” klaim Neti.

Tidak lama bersselang dari itu, guru A mendapat telepon dari seseorang yang meminta kirimkan uang sebesar Rp5 juta.

Guru A tidak mau mengirimkan uang, meski sempat mendapat ancaman jika tidak mengirimkan uang, fotonya akan disebar.

"Foto apa yang ingin disebar, silahkan saja," ucap Neti menirukan kata-kata A, menantang penelepon tak dikenal itu.

Tiba-tiba Senin pagi, 12 Agustus 2024, grup kelas VII dan IX SMP Negeri 1 Kayuagung, mendapat kiriman foto guru A bertelanjang setengah dada. Berikut pria berseragam polisi.

BACA JUGA:Tarik Paksa Kendaraan Bisa Dijerat Pidana, Darmadi: Termasuk Curas dan Pemerasan

BACA JUGA:Sudah Transfer Uang Rp158 Juta Janji Dinikahi, Ternyata Polisi Gadungan

Foto itupun cepat menyebar luas. “Guru A langsung mengklarifikasi, bahwa foto tersebut bukan dirinya. Dia tidak pernah sama sekali berfoto seperti itu,” tutur Neti.

Bahkan guru A juga sudah dipanggil Dinas Pendidikan dan BKPP Kabupaten OKI, untuk mengklarifikasi foto tersebut.

"Guru A juga sudah membuat laporan, terkait fotonya editan yang viral itu," tambah Neti.



Dilampirkan juga surat pernyataan dari guru A, bahwa dia hanya korban. Karena foto yang beredar itu bukan foto dirinya.

Saat nomor penelpon itu dicek melalui aplikasi Getcontac, didapati diduga kuat itu penipu dan polisi gadungan.

Neti berharap semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.

"Saya minta kepada semuanya, baik guru maupun siswa, harus berhati-hati. Banyak modus penipuan melalui digital saat ini, yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab," pesannya.
 
Terpisah, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, Heriyanto, mengatakan juga sudah memanggil guru A, begitu foto itu viral dan beredar.

“Kalau dari klarifikasi guru A, itu bukan foto dirinya. Itu murni editan," sebutnya.

Untuk itu dia berpesan kepada seluruh guru dan pegawai di Kabupaten OKI, untuk selalu berhati-hati dengan kecanggihan teknologi informasi seperti saat ini.

“Jangan sampai ada lagi korban yang sama seperti guru A,” harapnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan