Ini Alasan Petani Pilih Tanam Terong Hijau Lalap
BERBUNGA: Kusmayadi memperlihatkan kebun Terong Hijau Lalapnya yang sudah mulai berbunga. (andika)--
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Permintaan pasar akan komoditi terong tak pernah sepi, karena tingkat konsumsi di masyarakat cukup tinggi.
Banyak jenis ragam bentuk terong yang dijual di pasaran. Mulai dari terong ungu, hijau, bulat hingga panjang.
BACA JUGA:Beralih dari Cabai Merah, Kini Menanam Terong Sayur
BACA JUGA:Ulat Momok Petani Terong
Jenis terong bulat hijau biasa dikonsumsi untuk dimasak maupun dimakan sebagai lalapan. Tak heran jika jenis terong ini cukup laris di pasaran.
Hal ini juga yang membuat warga Indralaya Indah, Kusmayadi sudah sekitar 2 bulan terakhir ini menanam terong hijau bulat.
"Terong bulat hijau banyak orang makan untuk campuran lalapan. Soalnya jualnya mudah, jadi kalau untuk pemasaran Insya Allah tidak ada kendala," kata Kusmayadi.
Terong untuk lalap dari sisi bentuk dan ukuran tentu saja berbeda dengan terung sayur umumnya jenis terung lalap berbentuk bulat dan ukuran kecil.
Budidaya terong lalap hijau karena dimakan mentah sebaiknya dibudidayakan secara organik sehingga orang yang mengonsumsinya tidak terkena racun pestisida dan lebih sehat.
"Untuk pupuk organik kami sebar pupuk kadang dari kotoran ayam sebanyak 50 karung ukuran 50 kg," jelasnya.
Kusmayadi mengatakan, rata-rata terong dapat mulai dipanen pada usia 3,5 bulan sejak tanam. Panen yang baik dilakukan sore atau pagi hari terutama saat musim kemarau.
Waktu seperti itu merupakan saat yang tepat karena buah sedang bagus-bagusnya sehingga bisa diperoleh oberkualitas.
"Bila dirawat dengan baik tanaman dapat berproduksi menghasilkan buah terong hingga umur 5-6 bulan," tukasnya.
Selain itu, pengolahan tanah dengan membentuk bedengan, agar tingkat pertumbuhan akar tanaman menjadi lebih baik dan terbebas dari banjir.