Pantang Menyerah

MUNICH-Misi sulit dijalani Paris saint Germain (PSG) saat menantang Bayern Munchen pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Allianz Arena, dini hari (9/3) nanti.

Itu karena, Lionel Messi dan kawan-kawan datang ke Munchen dengan modal buruk. Setelah pada leg pertama, PSG yang bermain di kandang tumbang 0-1. Jelas, itu menjadi beban tersendiri bagi anak asuh Christophe Galtier.

Apalagi, Bayern Munchen yang punya modal kemenangan bakal bermain di kandang sendiri. Otomatis, spirit mereka akan berlipat ganda.

Bayern  juga miliki catatan bagus ketika sukses memenangan leg pertama. Dalam 22 kesempatan di saat Munich memenangkan leg pertama, mereka lolos 20 kali.

Selain itu, Bayern mencatatkan enam clean sheet dari tujuh pertandingan musim ini. The Bavarians menjadi tim kelima yang tidak kebobolan gol enam kali dalam tujuh pertandingan beruntun di Liga Champions dengan empat tim sebelumnya semuanya lolos ke final.

Die Roten juga memenangkan semua pertandingan Liga Champions mereka musim ini. Juara Jerman itu hanya pernah melakukannya sekali sebelumnya. Yakni saat mereka meraih treble bersejarah di musim 2019/2020.

Modal lain Bayern adalah rekor kandang mereka. Bayern tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan kandang Liga Champions terakhir mereka.

Dari total 17 pertandingan Liga Champions terakhir mereka di Allianz Arena, Die Rotten memenangkan 15 laga dan imbang sekali. Namun, satu-satunya kekalahan mereka terjadi di perempat final 2020/21 melawan PSG. Saat itu, mereka kalah 2-3.

Meski begitu, dalam 44 laga kandang Liga Champions terakhirnya, Munich hanya satu kali tumbang dengan selisih lebih dari satu gol. Itu terjadi saat mereka kalah 1-3 dari Liverpool di leg kedua babak 16 besar musim 2018/19.

Tapi PSG yang membutuhkan kemenangan dua gol tak khawatir dengan fakta-fakta itu. PSG pantang menyerah saat datang ke Jerman. Otimisme tinggi diusung pemain PSG demi lolos ke babak delapan besar.

“Sekarang kami akan pergi ke Munich, di mana akan memainkan pertandingan yang sangat ketat dan sangat sulit, seperti yang pertama. Semuanya akan dimainkan dengan detail kecil, terutama karena sangat sulit untuk menang di stadion ini,” kata Messi di situs PSG.

“Tapi saya pikir jika melakukan hal yang benar, kita dapat membalikkan keadaan. Kami ingin melanjutkan perjalanan kami di Liga Champions. Dan itulah yang akan kami coba lakukan,” lanjutnya.

Pelatih PSG, Christophe Galtier sendiri menegaskan mereka kecewa dengan hasil leg pertama. Namun, seperti anak asuhnya, ia percaya peluang mereka tetap terbuka. “Kami tahu belum ada yang lolos atau tersingkir,” ucapnya.

Sementara, pelatih Bayern, Julian Nagelsmann menginstruksikan anak asuhnya untuk tetap waspada. Sebab, melawan PSG merupakan pertandingan yang sulit. Sehingga, pemain perlu menunjukkan kualitas dan intensitas.

"Ketika menggabungkan kualitas dan intensitas, kami adalah salah satu yang terbaik di Eropa dan sangat sulit dikalahkan. Kami berada dalam posisi yang sedikit lebih baik, tetapi bukan posisi di mana kami harus bertahan," tegasnya di situs Munchen.

Di sisi lain, pemain Munchen, Thomas Muller mengklaim kemenangan atas Stuttgart di Bundesliga menjadi modal bagus mereka. Tapi ia memprediksi laga ini akan jauh lebih sulit. "Mungkin akan lebih ketat pada hari Rabu (Kamis)," ujar sang kapten.

Bayern masih tanpa Lucas Hernández, Manuel Neuer, Noussair Mazraoui, dan Benjamin Pavard dalam duel ke-13 kedua klub. Sementara PSG yang menekuk Nantes dengan skor 4-2 di laga terakhir dipastikan kehilangan Neymar, Presnel Kimpembe, Achraf Hakimi, serta Renato Sanches.

Ini akan menjadi pertemuan ke-14 kedua klub. Di 13 duel sebelumnya, Bayern unggul tujuh kali dan enam laga lainnya dimenangi PSG. Pada musim 2020/2021, PSG menyingkirkan Bayern di babak delapan besar berkat keunggulan gol tandang setelah bermain 3-3 dalam dua leg. (gsm)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan