10 Hobi Ekstrem dengan Risiko Kematian Tinggi yang Memacu Adrenalin
Berani tantang maut? Kenali risiko tinggi dari 10 hobi ekstrem yang bisa merenggut nyawa Anda. Foto: freepik--
Kecelakaan yang sering terjadi akibat Heli-Skiing adalah longsor salju, mendarat yang tidak tepat dan terguling di antara salju yang licin.
Bukankah menyeramkan jika tertimpa salju pegunungan yang beratnya bisa berton-ton? Risiko kematian dari Heli-Skiing adalah 1 banding 5.560.
Cliff Diving
Hobi yang satu ini bisa dibilang menantang atau nekat. Orang yang melakukan Cliff Diving atau Base Jumping akan melompat tanpa pengaman dari tebing yang sangat tinggi dan mendarat di atas danau atau daratan sambil memakai pakaian khusus hingga bisa melayang. Kegiatan ini tampak seru dan fun, tapi ada risiko besar.
Banyak kecelakaan fatal dan kematian akibat Cliff Diving atau Base Jumping. Ada cedera karena pendaratan tidak tepat, tidak memperhitungkan arah angin, hingga kematian karena mendarat di atas batu-batu yang curam. Risiko kematian yang bisa terjadi pada aksi Cliff Diving atau Base Jumping adalah 1 banding 2.317.
BACA JUGA:Tersedia Puluhan Ribu Formasi, Peminat CPNS dan PPPK Bersiap, Pemda Tunggu Jadwal Seleksi
BACA JUGA:Puas, Keluarga Korban Peluk JPU, 2 Terdakwa Pembunuhan Dituntut Mati
Tinju
Olahraga ini jadi salah satu cabang olahraga yang disukai kaum pria selama puluhan tahun. Tinju adalah olahraga yang mengedepankan pukulan dan pertahanan tubuh.
Ada banyak peraturan dalam tinju, namun tetap saja olahraga ini masuk kategori keras. Dengan tema olahraga yang sangat berat, cedera pasti akan terjadi jika seseorang melakukan tinju.
Banyak cedera terjadi, misalnya pendarahan hidung, kerusakan organ dalam hingga kematian jika pukulan mengenai organ vital.
Bahkan bisa terjadi cedera akibat emosi sang petinju, ingat kasus menggigit kuping Mike Tyson? Risiko kematian dari tinju sangat besar, yaitu 1 banding 2.200.
Panjat Tebing
Hobi yang satu ini tak kalah ekstrem dan berbahaya. Ya panjat tebing atau menaklukkan gunung dan tebing tinggi dengan cara memanjat.
Panjat tebing memerlukan stamina yang kuat, pertimbangan dan keputusan yang cepat, termasuk peralatan keamanan yang harus sesuai standar. Walau demikian, tingkat cedera dan kecelakaan panjat tebing sangat tinggi.