Microplastics: Partikel Kecil, Dampak Besar terhadap Kesehatan dan Lingkungan
Ian Kurniawan Associate Profesor Teknik Kimia, Univ. PGRI Palembang-foto: ist-
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengkonsumsi plastic sangat tinggi, masalah ini semakin diperparah oleh kebijakan yang belum efektif dalam menangani penggunaan plastik. Meskipun beberapa kota telah menerapkan larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai, implementasi dan penegakan aturan tersebut masih kurang optimal.
Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat dan minimnya fasilitas pengelolaan limbah yang memadai semakin memperburuk situasi. Pemerintah perlu mengambil langkah yang lebih tegas dan sistematis untuk mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan pengelolaan limbah. Regulasi yang lebih ketat, kampanye edukasi publik yang lebih intensif, serta investasi dalam teknologi pengelolaan limbah yang inovatif adalah langkah-langkah yang sangat dibutuhkan.
Kita semua memiliki peran dalam mengurangi dampak microplastics. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai adalah langkah pertama yang bisa dilakukan setiap individu.
BACA JUGA:BNI Ventures Luncurkan BNV Arcade Perkuat Ekosistem Startup
BACA JUGA:Resmikan Unit Layanan Terpadu di ITB, Perkuat Ekosistem Keuangan Kampus
Memilih produk yang bebas dari microbeads, seperti dalam beberapa produk kosmetik, juga dapat membantu. Di tingkat kebijakan, diperlukan regulasi yang lebih ketat terkait produksi dan penggunaan plastik. Pendidikan dan kesadaran publik juga sangat penting dalam mengubah pola konsumsi dan mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Penanganan masalah microplastics memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Inovasi teknologi dalam pengelolaan limbah plastik, seperti metode daur ulang yang lebih efisien dan pengembangan bahan alternatif yang ramah lingkungan, sangat dibutuhkan. Selain itu, kerjasama global dalam riset dan kebijakan sangat penting untuk mengatasi masalah ini secara efektif. Negara-negara perlu bekerja sama dalam mengembangkan strategi untuk mengurangi polusi plastik dan memperbaiki sistem pengelolaan limbah mereka.