Strategi BRI Menjaga NPL UMKM di Bawah Industri Perbankan Nasional
Strategi BRI Menjaga NPL UMKM di Bawah Industri Perbankan Nasional-Foto: Bank BRI-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mempertahankan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga akhir Triwulan II 2024.
Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan bahwa NPL UMKM BRI berada di kisaran 3%, lebih rendah dibandingkan dengan NPL UMKM industri perbankan nasional.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio NPL kredit UMKM industri perbankan nasional pada Mei 2024 tercatat sebesar 4,27%, meningkat dari posisi April 2024 yang berada di level 4,26%.
"Meski NPL pada segmen mikro dan kecil di industri perbankan meningkat, NPL UMKM BRI di kisaran 3,05% masih lebih baik dibandingkan rata-rata industri perbankan yang mencapai 4,27%," jelas Sunarso.
BACA JUGA:BRI Kembali Dipercaya KSEI Sebagai Bank Pembayaran dan Administrator RDN
BACA JUGA:Teknologi Smart Farming Menekan Dampak Global Warming, Memacu Perekonomian RI
BRI mengimplementasikan berbagai strategi untuk mengelola kualitas kredit di segmen UMKM, khususnya mikro. Sunarso menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kualitas kredit, BRI menerapkan strategi peningkatan proses bisnis, memperketat risk acceptance, dan panduan portofolio pinjaman.
“Portofolio UMKM kami dipilah berdasarkan kelayakan, mana yang masih bisa berlanjut dan mana yang bermasalah,” tambah Sunarso
Langkah kedua adalah restrukturisasi sesuai dengan prinsip dan ketentuan yang berlaku. Jika diperlukan, BRI akan melakukan penghapusan buku, serta fokus pada pemulihan kredit yang sudah dihapus buku.
Selain itu, BRI memiliki pencadangan yang memadai, tercermin dari NPL coverage sebesar 211,60%.
BACA JUGA:Peringati HLHS 2024, PJ Gubernur Sumsel Ajak Masyarakat Selamatkan Lingkungan Dari Kerusakan
BRI tetap menjadi bank dengan portofolio kredit UMKM terbesar di Indonesia. Hingga akhir Juni 2024, BRI menyalurkan kredit kepada segmen UMKM senilai Rp1.095,64 triliun atau 81,69% dari total penyaluran kredit BRI.
“Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional adalah dengan terus mendorong penciptaan lapangan kerja khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas,” kata Sunarso.