Orang Tua Harus Tahu Mengapa Anak Menjadi Malas Belajar dan Bagaimana Mengatasi Masalahnya

Bagaimana cara menumbuhkan minat terhadap dunia anak. Foto:Freepik--

SUMATERAEKSPRES.ID-Banyak orang tua sering kali bertanya-tanya mengapa anak-anak mereka menjadi malas belajar. Namun, tidak jarang faktor-faktor ini justru berasal dari kebiasaan dan harapan orang tua sendiri. Mari kita telusuri dan cari solusinya!

Memberikan label "malas" pada anak dapat secara tidak langsung mengarah pada penilaian bahwa mereka pribadi yang kurang rajin, padahal kenyataannya seringkali anak hanya kurang termotivasi dalam belajar atau tidak sesuai dengan harapan orang tua tentang perilaku yang ideal dari seorang siswa.

Bagi sebagian orang tua, harapan mereka adalah anak harus belajar di rumah, mereview pelajaran sekolah, fokus dalam menyelesaikan tugas tanpa terganggu oleh aktivitas lain seperti bermain-main.

Namun, realitanya di lapangan sering kali berbeda. Banyak anak lebih memilih untuk bersantai, menggunakan smartphone, atau bahkan lupa memberitahu kapan tugas harus dikumpulkan.

Mereka terlihat mengabaikan tugas sekolah mereka, yang bisa menjadi indikasi kurangnya motivasi atau antusiasme terhadap proses belajar.

Daripada menyalahkan anak sebagai "malas", lebih baik memahami bahwa mungkin mereka hanya kurang termotivasi atau mengalami demotivasi belajar.

Memberi label anak sebagai "malas" dapat memperburuk masalah dengan mengurangi kepercayaan diri mereka dan mempengaruhi motivasi belajar secara negatif.

Penyebab Anak Kurang Termotivasi dalam Belajar

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kara, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak kehilangan semangat dalam belajar:

1. Pelajaran yang Tidak Relevan: Anak mungkin merasa bahwa apa yang dipelajari di sekolah tidak berguna dalam kehidupan sehari-hari mereka.

2. Kesenangan dalam Belajar Hilang: Pengalaman negatif seperti sering dimarahi atau dikomentari saat belajar bisa membuat anak kehilangan minat.

3. Dukungan Kurang dari Guru dan Orang Tua: Sikap yang tidak mendukung atau memotivasi dari guru atau orang tua bisa membuat anak merasa kecewa dan kurang termotivasi.

4. Kurangnya Rasa Percaya Diri: Anak mungkin merasa tidak mampu menyelesaikan tugas atau merasa di bawah tekanan yang membuatnya menunjukkan usaha yang minim dalam proses belajar.

5. Kurangnya Apresiasi dan Umpan Balik Positif: Anak yang jarang mendapat pujian atau umpan balik yang membangun mungkin kehilangan motivasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan