https://sumateraekspres.bacakoran.co/

RSMH Buka Layanan Cardio-Onkologi Pertama di Indonesia, Layanan Komprehensif Gabungan Jantung dan Kanker

LAUNCHING: Dirut RSMH dr Siti Khalimah SpKJ MARS dan jajaran tinjau ruang layanan Cardio Onkologi usai dilaunching, kemarin (15/7).-foto: kris/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Rumah Sakit Dr Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang meresmikan layanan Cardio Onkologi pertama di Indonesia. Direktur Utama RSMH Palembang, dr Siti Khalimah SpKJ MARS, menekankan, tujuan utama layanan ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan.

"Ini merupakan pelayanan komprehensif yang menggabungkan antara layanan jantung (Cardio) dan layanan kanker (Onkologi)," ujar dr Siti Khalimah, usai peresmian layanan Cardio Onkologi di RSMH Palembang, Senin (15/7).

Layanan Cardio Onkologi ini ditujukan untuk pasien-pasien kanker yang mendapatkan obat kemoterapi tertentu yang memiliki efek samping ke jantung. Juga untuk pasien kanker dengan risiko kardiovaskular. Pasien akan dipantau secara rutin oleh tim Cardio Onkologi untuk mencegah efek samping obat-obatan kemoterapi terhadap jantung mereka. 

“Tujuan utama kami adalah memberikan pelayanan yang lebih komprehensif untuk pasien kanker. Sehingga, mereka bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik dan risiko komplikasi jantung bisa diminimalisir sepanjang siklus pengobatan kanker," jelas dr Siti Khalimah.

Ditambahkan Dr Novi Yanti Sari SpJP(K) FIHA FAPSC FHFA FACC, Konsultan Advanced Heart Failure and Cardiomyopathy di RSMH, ada beberapa jenis golongan kemoterapi yang dapat memberikan efek samping pada jantung (kardiotoksik). Seperti golongan antrasiklin yang sering digunakan pada contohnya pada pasien kanker payudara. 

BACA JUGA:RSMH Pastikan Layanan Pasien Tetap Optimal dengan Enam Genset

BACA JUGA:Sumsel Masuk 3 Besar Wilayah dengan Kasus Kebutaan Tertinggi, RSMH Gelar Operasi Katarak Gratis

“Efek samping berat dapat berupa kardiomiopati yang berkelanjutan hingga gagal jantung,” ujarnya. Menurut penelitian, risiko gagal jantung yang diinduksi oleh antrasiklin meningkat seiring dengan peningkatan dosis kumulatif yang diberikan 3-5 persen pada dosis 400 mg/m2.

Risiko gagal jantung dapat mencapai 18-48 persen pada dosis 700 mg/m2. Namun, tingkat risiko berbeda untuk setiap pasien yang akan menerima terapi antrasiklin. Untuk pasien di bawah 5 tahun atau di atas 65 tahun, dengan riwayat atau radiasi dada bersamaan, penyakit jantung atau faktor risiko kardiovaskular yang sudah ada sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi mengalami kardiotoksisitas.

Layanan ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan dalam pemantauan dan perawatan pasien kanker yang berisiko mengalami komplikasi kardiovaskular akibat terapi kanker yang mereka jalani. “RSMH Palembang juga sudah memiliki pelayanan unggulan Cardiologi dan Onkologi,” pungkas dr Siti Khalimah. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan