Tradisi Ningkuk: Merawat Budaya Perkenalan Bujang Gadis di Kabupaten Musi Banyuasin
Dalam kegiatan Ningkuk, terdapat unsur bersosialisasi, tanggung jawab, dan kecekatan.
Tradisi ini juga berfungsi sebagai rekreasi yang sehat dan sarana untuk mencintai budaya serta jati diri sebagai warga Muba.
BACA JUGA:Mampu Menyerap Bau, 10 Tanaman Ini Jadi Rekomendasi
"Tentu saja, melestarikan budaya dan adat istiadat memberikan edukasi positif kepada generasi muda yang lain. Dan yang penting, tradisi ini bisa menjadi ajang untuk mendapatkan jodoh dan kenalan baru bagi bujang gadis kita," tambahnya.
Dengan mempertahankan dan merayakan tradisi Ningkuk, Kabupaten Musi Banyuasin tak hanya menjaga warisan budaya leluhur tetapi juga memberikan ruang bagi generasi muda untuk bersosialisasi secara sehat dan bertanggung jawab.
Tradisi Ningkuk menjadi alternatif rekreasi yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan cinta budaya lokal.
Dalam era digital yang serba cepat, tradisi seperti Ningkuk menawarkan jeda yang berharga, mengingatkan kita pada pentingnya interaksi langsung dan kebersamaan yang hangat.
BACA JUGA:Royal Enfield Guerrilla 450 Bakal Guncang Pasar Moge, Harga Dibawah 50 Juta
BACA JUGA:Lenggang Tunuh, Kuliner Legendaris dari Palembang
"Hal ini sangat relevan di masa sekarang, di mana banyak orang lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya daripada di dunia nyata," kata Iskandar.
Iskandar berharap, dengan adanya upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat, Tradisi Ningkuk dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sosial di Muba.
Generasi muda diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam merawat dan mempopulerkan kembali tradisi ini, sehingga nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya dapat terus diwariskan ke generasi berikutnya.
"Tradisi Ningkuk salah satu bukti budaya lokal dapat menjadi perekat sosial yang kuat dan membawa kegembiraan serta kebersamaan bagi seluruh warganya," pungkasnya.