LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Di tengah upaya meningkatkan keanekaragaman pangan di Indonesia, ubi rambat telah menjadi salah satu alternatif pangan dan tambahan pendapatan.

Tanaman ini dikenal dengan adaptabilitasnya yang tinggi terhadap berbagai kondisi tanah dan iklim.

BACA JUGA:Potensi Budidaya Ubi Madu di Lahat, Sumatera Selatan

BACA JUGA:Olah Ubi Jadi Keripik Pedas dan Asin

Tak hanya itu, ubi rambat juga dikenal sebagai sumber pangan alternatif yang kaya nutrisi.

‘’Kita melihat masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya ubi rambat baik secara mandiri maupun dalam sistem pergiliran tanam dengan tanaman lain seperti sayuran dan padi,’’ ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Lahat Rudi Dharma melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Ahmad Firdaus SP.

Meskipun potensi ubi rambat sangat menjanjikan, masih ada beberapa kendala yang perlu diatasi. Salah satunya harga jual yang belum stabil, terutama karena masih minimnya pengetahuan masyarakat akan keunggulan dan kelezatan ubi rambat.

‘’Tapi kita optimis ubi rambat bisa menjadi salah satu pilihan untuk menambah pendapatan dan alternatif pangan,’’ katanya.

Atra, petani ubi rambat mengaku sudah dua tahun menanam ubi rambat. Harga jualnya Rp2.500 per kg di tingkat kebun.

‘’Tanaman ini mudah dalam perawatannya dan hasilnya juga melimpah,’’ ujar warga Desa Pagar Ruyung, Kecamatan Kota Agung, Lahat.

Dirinya telah menanam ubi rambat ini sejak dua tahun terakhir. "Dalam satu hektare lahan, kita bisa memperoleh hasil hingga 15 ton ubi madu," ungkap Atra.

Selain ubi madu, kebun miliknya juga ditanami tumpang sari berupa jagung manis. Untuk masyarakat sekitar, ada sekitar 10 petani yang melakukan budidaya ubi madu. Sementara sebagian besar lainnya ialah petani kopi dan sawah. 

BACA JUGA:Siapa Sangka, Daun Ubi Ternyata Punya Segudang Manfaat, Dari Meningkatkan Kekebalan Tubuh Hingga Cegah Kanker

BACA JUGA:5 Aneka Cemilan Lezat Dari Ubi Ungu Yang Pasti Sangat Bermanfaat Bagi Kesehatan Tubuh Kita