https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Memimpin dengan Sikap “SIWA”

Oleh : Datuk Ramli Sutanegara (Wartawan Utama, Dewan Pembina Media Swara Bangsa Online)-foto: ist-

BACA JUGA:Inilah Sejarah Panjang Mata Uang Indonesia: Kerajaan, Kolonial, dan Kemerdekaan

BACA JUGA:Evolusi Bhayangkara: Dari Zaman Majapahit Hingga Polri Modern, Yuk Simak Sejarahnya!

Sikap Waspada

Waspada mengajarkan pentingnya kehati-hatian dalam bertindak dan berucap. Seseorang yang waspada akan selalu mempertimbangkan dampak dari tindakannya terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dengan waspada, seseorang dapat menghindari konflik atau kesalahpahaman yang mungkin timbul akibat kelalaian.

Sikap waspada menunjukkan kecermatan dan kehati-hatian dalam menilai calon pemimpin. Kita perlu waspada terhadap janji-janji yang terlalu muluk, retorika kosong, atau perilaku yang menimbulkan kekhawatiran terhadap integritas dan kapasitas seorang pemimpin.

Memimpin dengan Sikap SIWA

Dengan menerapkan nilai santun, ikhlas, dan waspada dalam kehidupan sehari-hari, individu dapat menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan penuh kasih sayang. Adab dan norma etika menjadi landasan yang kokoh dalam membentuk perilaku yang mulia dan bermartabat di masyarakat.

Konsep SIWA, telah menjadi pedoman hidup bagi penulis sejak aktif sebagai wartawan surat kabar di masa Orde Lama hingga sekarang. Bahkan Konsep SIWA selalu menjadi acuan bagi penulis dalam setiap karya pustaka (buku) yang telah diterbitkan agar karya tersebut tidak kehilangan “jiwa” bagi para pembacanya.

Itulah sebabnya, sikap ini seolah menjadi “kewajiban” bagi setiap individu yang berharap untuk menjadi calon pemimpin, karena hal ini sudah terbukti dan teruji dalam pengalaman kehidupan penulis.

BACA JUGA:SAH, Dewan Kota LA Setujui Rumah 'Simbol S3ks' Marlyn Monroe Jadi Monumen Budaya Bersejarah

BACA JUGA:SAH, Dewan Kota LA Setujui Rumah 'Simbol S3ks' Marlyn Monroe Jadi Monumen Budaya Bersejarah

Tidak ubahnya dengan kemampuan transformasi (perubah) dan regenerasi (pencipta ulang) yang dimiliki Dewa Siwa, penerapan sikap SIWA oleh pemimpin mampu membawa perubahan (transformasi) yang baik menjadi lebih baik dan bisa menciptakan regenerasi kepemimpinan yang mencakup pembangunan kemampuan dan peningkatan kompetensi para calon pemimpin agar dapat menghadapi tantangan masa depan.

Sikap SIWA menjadi landasan yang kokoh dalam membentuk perilaku yang mulia dan bermartabat di masyarakat agar setiap individu dapat menjalani kehidupan dengan penuh keberkahan dan keberlanjutan. Dengan keberlanjutan, maka ritme dan irama kepemimpinan seseorang akan linier dengan kemauan dan keinginan rakyatnya sehingga bisa memberikan output positif dengan menjamin adanya kontinuitas dan inovasi dalam kebijakan dan strategi yang diterapkan oleh para pemimpin.

Sikap santun, ikhlas, dan waspada sangat penting dalam menilai calon pemimpin politik, karena mencerminkan karakter dan integritas seseorang yang berpotensi memimpin suatu negara atau daerah. Ketika memilih calon pemimpin, mengacu pada sikap SIWA akan membantu masyarakat untuk membuat keputusan yang tepat dan memilih pemimpin yang benar-benar mampu memimpin dengan adil, jujur, dan bertanggung jawab. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan