Warga 27 Ilir Pawai 1 Syuro, Sambut 1 Muharram 1446 H
TRADISI: Warga 27 Ilir menggelar tradisi pawai 1 Syuro, Sabtu malam.-foto: dudun/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Melestarikan tradisi menyambut tahun baru Islam 1446 Hijriah, warga kelurahan 27 Ilir, Kota Palembang menggelar tradisi pawai 1 Syuro pada Sabtu malam (6/7).
Acara yang dipenuhi semangat dan kebersamaan. tersebut diikuti berbagai kalangan, termasuk remaja masjid, remaja mushola, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Muqimus Sunnah, serta anak-anak dari TK.TPA Al Amanah.
Pawai dimulai dari Masjid Al Amanah Kelurahan 27 Ilir, dilepas Danramil 1401 Makrayu, Kapten Inf Indra Sakti Ritonga bersama dengan tokoh masyarakat dan agama setempat. Rute pawai melintasi jalan Depaten Lama, Depaten Baru, Jalan Merdeka, hingga kembali lagi ke Jalan Depaten Lama dan berakhir di depan Masjid Al Amanah.
Tradisi pawai 1 Syuro ini bukan hal baru bagi masyarakat 27 Ilir. "Sejak tahun 2012, kami mulai menghidupkan kembali tradisi ini dan bertekad untuk terus melakukannya di masa mendatang," ujar RM Aidil Fitrisyah, Wakil Ketua Pelaksana Pawai sekaligus Ketua Karang Taruna Kecamatan IB II.
BACA JUGA:Banyak yang Berbeda, Berikut Penjelasan Kemenag Terkait 1 Muharram 1446 H
BACA JUGA:Jatuh Tanggal 8 Juli 2024, Ini Penjelasan NU Soal Perbedaan Penetapan 1 Muharram 1446 Hijriah
RM Aidil Fitrisyah menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengingatkan masyarakat tentang tradisi masa lalu yang mulai terlupakan. "Kami ingin menghidupkan kembali semangat pawai obor yang pernah ada di sini. Bersama dengan tokoh agama dan masyarakat, kami mengajak warga untuk berpartisipasi setiap tahun," tambahnya.
Ketua Panitia Pawai, RM Mujahidin Akbar, juga menegaskan kegiatan ini tidak lepas dari dukungan pengurus Pondok Pesantren Muqimus Sunnah, tokoh masyarakat, dan pihak keamanan setempat seperti Polsek Ilir Barat II dan Koramil 1401 Makrayu.
Lurah 27 Ilir, Umar Rudi, menyatakan rasa syukurnya atas terlaksananya pawai ini. "Ini adalah kegiatan rutin yang kami hidupkan kembali setelah sempat tertunda tahun lalu. Tradisi ini adalah bagian dari identitas 27 Ilir dan kami sangat mendukungnya," katanya. Ia juga menambahkan kegiatan ini memperkuat citra religius kelurahan 27 Ilir, terutama dengan adanya Pondok Pesantren Muqimus Sunnah yang turut mendukung acara ini.
BACA JUGA:Bulan Muharram Tradisi Spesial dan Perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia
BACA JUGA:Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah, Momentum Introspeksi Diri
Kapten Inf Indra Sakti Ritonga dari Koramil 1401 Makrayu menyampaikan dukungannya terhadap pawai ini. "Kami sangat mendukung karena tidak banyak kecamatan yang mengadakan kegiatan seperti ini. Ini adalah langkah positif untuk melestarikan tradisi yang hampir hilang. Semoga kegiatan ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Acara pawai 1 Syuro ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan Tahun Baru Islam, tetapi juga sebagai bentuk upaya masyarakat 27 Ilir untuk menjaga dan melestarikan tradisi yang telah ada sejak lama. Dengan semangat dan kebersamaan, mereka berharap tradisi ini akan terus hidup dan menjadi bagian penting dari budaya lokal.