https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Jatuh Tanggal 8 Juli 2024, Ini Penjelasan NU Soal Perbedaan Penetapan 1 Muharram 1446 Hijriah

BEDA: Nahdatul Ulama (NU) berbeda dari pemerintah dan Muhammadiyah yang menetapkan 1 Muharram 1446 H jatuh pada 8 Juli 2024. FOTO: nu--

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID-Berbeda dari pemerintah dan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan  tahun baru Islam 1446 H alias 1 Muharram 1446 H jatuh pada 8 Juli 2024. 

Wakil Sekretaris Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), Muhammad Ma’rufin Sudibyo menyatakan, jika hilal terlihat dan sahih, maka 1 Muharram 1446 H akan jatuh pada Ahad, 7 Juli 2024 M.

Tapi apabila hilal tidak terlihat, umur bulan Dzulhijjah akan digenapkan dan 1 Muharram akan bertepatan dengan Senin, 8 Juli 2024 M. 

“Apabila hilal terlihat dan sahih, maka 1 Muharram 1445 H akan bertepatan dengan Ahad, 7 Juli 2024,” terang Ma’rufin melansir NU online.

Ia juga menyebut parameter hilal di seluruh Indonesia pada saat itu menunjukkan tinggi hilal mar'ie +2 derajat 56 menit hingga +5º derajat 33 menit dan elongasi hilal haqiqy 6 derajat 54 menit hingga 8 derajat 09 menit. 

“Merujuk pada keputusan Muktamar Lampung 2021, kedudukan hilal di Indonesia telah memenuhi imkan rukyah namun belum mencapai qath'iy rukyah, sehingga istikmal tetap dimungkinkan,” jelas dia. 

BACA JUGA:Ramaikan Acara Puncak 1 Muharam

BACA JUGA:Keberkahan 10 Muharam, Agung Wijaya Salurkan Bantuan kepada Anak Yatim di Pondok Pesantren Palembang

Masih kata dia, kebijakan NU terkait kalender Hijriah, yang dikenal sebagai Kalender Hijriah Nahdlatul Ulama atau KHNU, menyatakan bahwa awal bulan baru dapat ditetapkan setelah ada rukyatul hilal. 

Kalender NU yang beredar di masyarakat menurutnya lebih berfungsi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan rukyatul hilal dan sebagai pedoman tambahan bagi publik. 

Rukyatul hilal, tambahnya, adalah metode penentuan awal bulan Hijriah yang diakui secara fiqih oleh para ulama Nahdlatul Ulama. 

Ia juga menjelaskan, perbedaan kalender hijriah dan masehi Ma’rufin menjelaskan kalender Hijriah atau kalender Islam, adalah sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi. 

Sistem tersebut, mengikuti siklus sinodik bulan, yaitu perubahan fase bulan dari hilal, bulan sabit, bulan perbani, bulan cembung, hingga bulan purnama dan kembali lagi ke hilal. 

BACA JUGA:Kapan Malam 1 Suro 2024? Cek Kalender, Tradisi, Apa Saja Larangan, dan Amalannya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan