Punya Pabrik Baterai, Hyundai Bidik Pasar Lebih Luas, Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik
TINJAU PABRIK : Presiden RI, Joko Widodo meninjau pabrik sel baterai EV di Karawang. Pabrik ini menjadi yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas produksi 10 GWh dalam setahun dan nilai investasi mencapai Rp13,5 triliun.-foto: dody/sumeks-
Untuk semakin melengkapi ekosistem EV di Indonesia, Hyundai mendukung akses pengisian daya lebih mudah dengan membangun lebih dari 240 jaringan stasiun pengisian daya, termasuk Ultra Fast Charging Station tercepat di Indonesia. Bersertifikat IP54, Ultra Fast Charging Station tersebut tahan terhadap air dan aman dalam kondisi hujan.
Selain itu, Hyundai telah menerapkan sistem daur ulang baterai EV yang memiliki masa pakai dengan periode penggunaan terbatas, dikenal sebagai Used Battery Energy Storage System (UBESS). Sistem ini menggunakan kembali baterai yang telah terpakai menjadi unit penyimpanan energi, dengan potensi untuk memfasilitasi distribusi energi ke daerah-daerah terpencil.
“Hyundai Motor Group akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak swasta untuk menyediakan infrastruktur pengisian daya EV di seluruh Indonesia dan tetap berkomitmen untuk mengembangkan jangkauan EV di Indonesia," pungkasnya.