Ingatkan Mahasiswa, Harus Pintar dan ‘Pintar-Pintar’

WISUDA: Wakil Ketua BPK RI, Hendra Susanto ST MEng MH CFrA CSFA CIAE CGCAE CertDA CIISA CnA bersama istrinya, Hediana Makmur wisuda Insinyur di Kampus Unsri Indralaya, kemarin.-foto: andika/sumeks-

BACA JUGA:4.345 Peserta Berhasil Lolos SNBT Unsri, Simak Pengumumannya melalui Situs Berikut Ini

Berbagi tip sukses, Hendra motivasi lulusan Unsri untuk serius, bekerja cerdas, bekerja ikhlas. Menurutnya, sebuah kebanggaan bisa kuliah di Unsri yang telah menghasilkan banyak alumni yang berkontribusi dan berpartisipasi di tingkat nasional. 

“Palembang lagi naik. Banyak pejabat di tingkat nasional berasal dari Palembang. Dan saya senang banyak yang dari Unsri. Sayang kalau tidak memanfaatkan itu," kata dia.  

Hendra mengingatkan, pintar saja tidak cukup untuk bersaing di dunia kerja. Maka, seseorang pintarnya harus 3 pintar. Kalau  pintar saja, itu hanya untuk diri sendiri. Tapi kalau hanya ‘pintar-pintar’, nanti tergantung dengan orang lain, menjilat saja kerjanya. 

Tapi kalau pintar dan pintar-pintar dalam artian bisa membawa diri, maka di mana saja akan bisa diandalkan. "Maka pesan saya, kalian harus pintar dan pintar-pintar. Camkan itu baik-baik," tukasnya. Dia menambahkan, tak lama lagi BPK akan ada buka penerimaan pegawai. "Sebentar lagi akan ada rekruitmen. Silakan mendaftar. Tapi tidak ada cerita titip titipan ya, karena sudah sistem computer, langsung ketauan lulus atau tidak," tuturnya.

Hendra menjelaskan, BPK  merupakan badan yang mengatur tata kelola keuangan. Setiap sendi kehidupan di negeri ini ada BPK. Karena semuanya diperiksa BPK. Ia menggambarkan, APBD provinsi bisa sekitar Rp10 triliun, sedangkan APBN mencapai Rp3.200 triliun. Dari jumlah itu, 40 persennya digunakan untuk kesejahteraan pegawai, untuk gaji, tunjangan dan lain sebagainya. 

BACA JUGA:Pergi Antar Anak Yudisium ke Unsri Indralaya, Ruang Tamu Hangus Terbakar Akibat TV Meledak

BACA JUGA:Komentar Dekan Fakultas Hukum UMP dan Dekan Fakultas Hukum Unsri Terkait Kasus Mahasiswi Terbukti Plagiat

Sisanya, 60 persen atau sekitar Rp2.200 triliun digunakan untuk belanja modal, baik barang maupun jasa. Karena Indonesia adalah negara development country, negara yang sedang berkembang. Maka belanjanya lebih banyak digunakan dalam bentuk pembangunan infrastruktur. 

Makanya, di daerah paling banyak bangun jalan, jembatan, irigasi, gedung, kantor dan lain sebagainya. Tujuannya untuk mengejar ketertingalan kemajuan pembangunan.  "Karena setiap sendi kehidupan ada di BPK, artinya semua jurusan fakultas di Unsri ini dibutuhkan BPK," pungkas Hendra. 

Rektor Unsri, Prof Dr Taufiq Marwa SE MSi  menyampaikan, dalam wisuda ke-172 ini, lebih dari 60 persen lulus dengan predikat cum laude. "Jadi relatif merata, proses pembelajaran sudah terstandar. Jadi memang capaian pembelajarannya sudah di atas 80 persen. Wajar kalau yang lulus cumlaude itu selalu lebih dari 60 persen," bebernnya,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Oendidikan (FKIP) masih menjadi penyumbang lulusan terbanyak. Taufiq mengatakan, ikut diwisudanya Wakil Ketua BPK RI dan istri sebagai lulusan program studi Insinyur dengan IPK 4.00 merupakan kebanggaan bagi Unsri. “Beliau alumni prodi teknik sipil. Di sela kesibukan tetap mengutamakan pentingnya menuntut ilmu," tambahnya.

Kata Taufiq, dengan banyak gelar yang diperoleh, sudah pasti meningkatkan keilmuan seseorang. "Ini sebuah pesan bagi anak-anak sekalian, jangan berhenti pada kesuksesan hari ini saja. Mudah-mudahan, kesuksesan hari ini menjadi awal kesuksesan yang akan datang," tandasnya. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan