Tol Betung hingga Jambi Sudah Tahap Tender, Nilai Pembangunannya Fantastis

BANYUASIN - Rencana pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Betung-Tempino-Jambi akan dibangun tahun ini. Nilainya mencapai  Rp7,285 triliun. Saat ini, proses pembangunan tol sudah masuk tahap tender. “Semuanya sekalian berjalan, nanti kalau sudah selesai tendernya kita mengingatkan lagi semuanya pihak terkait pembebasan lahan kalau sudah ada pemenang tendernya,” kata  Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah IV Jambi Christ. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Jambi-Betung 1 Mellia mengatakan hingga saat ini realisasi uang ganti keuntungan jalan tol Betung-Jambi mencapai 70 persen. Baca juga : Tol Lubuk Linggau-Bengkulu Tak Prioritas Baca juga : Masalah yang Wajib Dihindari di Tol Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi, Agus Sunaryo menyatakan untuk Pembangunan fisik ruas tol Jambi-Betung, diharapakan bisa dimulai tahun 2023 ini. Tepatnya dimulai pada semester 1 tahun 2023. Ia mengungkapkan, persoalan pembebasan lahan yang sudah berlangsung lama, ternyata hingga saat ini masih belum selesai. Sebab, dari jalur yang dilewati tol, masih ada satu desa yang belum selesai pembebasan lahannya. “Ada satu desa yang belum selesai pembebasan lahan,” katanya. Baca juga  : 11.780 Kendaraan Lintasi Tol Baca juga : Lintasi Tol Palembang -Bakauheni, Siapkan Kocek Rp 400 Ribu “Masyaakat di sana ingin harga yang lebih tinggi,” katanya. Agus menambahkan, harga yang diminta masyarakat desa 30 persen lebih tinggi dari yang ditetapkan. Dengan harga satu hektarnya sudah ditetapkan harga Rp700 juta untuk pembebasan lahan. Disisi lain, harapan masyarakat bisa segera menikmati jalan tol Simpang Indralaya-Lubuk Linggau-Bengkulu harus tertunda. Kemungkinan ada trase yang berubah. Tergantung mana yang prioritas dan tidak dari kacamata pemerintah pusat. Rencana ruas Muara Enim-Lubuk Linggau pun terancam batal. Lanjutan dari Bengkulu ke Lubuk Linggau juga belum dalam waktu dekat. Kepala Dinas PUPR Kota Lubuk Linggau, Asril Asri mengungkapkan, komunikasi terakhir dengan Kementerian PUPR, penetapan lokasi (penlok) di Lubuklinggau mungkin akan di-review. Kemungkinan, trase Prabumulih-Lubuklinggau akan berubah. Tidak lagi menjadi prioritas. “Kalau sebelumnya dari Muara Enim ke Lubuk Linggau, mungkin akan berubah jadi Muara Enim-Tanjung Enim langsung ke Pulau Bay Bengkulu,” bebernya. Menurutnya, jika ingin masuk skala prioritas, tol harus melewati kawasan industri. “Tanjung Enim kawasan industri, Pulau Bay Bengkulu juga kawasan industri. Sedangkan Lubuk Linggau kan baru rencana jadi kawasan industri,” ungkapnya. Meski ada potensi pergeseran itu, tapi tetap diupayakan ada jaringan tersier dari tol tersebut menuju kabupaten kota wilayah sekitar Lubuk Linggau. “Kita masih menunggu kapan pusat melakukan review ulang itu. Informasinya 2024 atau 2025,” ucap Asril. (qda/lid)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan