Sebelum Penggunaan Pestisida, Perhatikan Hal-Hal Ini

PESTISIDA: Penggunaan pestisida harusnya memenuhi syarat tak bisa sembarangan--

SUMATERAEKSPRES.ID - Secara umum, pestisida menjadi pilihan pertama kebanyakan petani untuk mengatasi hama dan penyakit tanaman. Hanya saja, penggunaan pestisida bukannya membuat produksi tanaman semakin meningkat, penggunaan pestisida justru membuat tanaman menjadi rusak.

Bahkan, di  beberapa kasus, ada petani yang sampai mengalami gagal panen. Secara umum, ada beberapa alasan yang membuat petani merasa bahwa penggunaan pestisida sangat penting, yaitu penggunaan pestisida adalah cara yang sangat efektif untuk mengendalikan OPT (Organisme Penganggu Tumbuhan).

Jika tak ada masalah resistensi, pestisida dapat digunakan dengan cepat saat dibutuhkan, pestisida sering kali lebih murah, fungsinya untuk membasmi hama, dan berbagai alasan lain. Padahal, jika pestisida digunakan dengan cara yang salah, tanaman justru akan terancam rusak.

Karena itulah, dilansir dari paktanidigital, inilah 5 cara tepat dalam menggunakan pestisida.
Tepat sasaran

BACA JUGA:Atasi OPT, Gunakan Pestisida Ini, Aman dan Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Pestisida Ini Bisa Atasi Hama pada Tanaman, Ramah Lingkungan Lagi

Setiap hama tanaman memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga cara perlakuannya juga harus berbeda. Agar penggunaan pestisida tepat sasaran kita harus memperhatikan tanaman kita untuk menentukan hama apa yang mengganggu di sana sehingga dapat kita jadikan sebagai sasaran pestisida.

Setelah itu, barulah kita menentukan pestisida yang tepat untuk membasmi hama tersebut.
Tepat jenis

Seperti hama, pestisida terdiri dari berbagai jenis. Seperti yang telah dijelaskan di atas, penggunaan jenis pestisida tertentu harus sesuai dengan jenis hama yang ingin dibasmi. Jangan sampai kita menggunakan jenis pestisida yang salah, karena alih-alih membasmi hama, penggunaan jenis pestisida yang salah juga dapat berpengaruh pada kualitas tanaman.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli jenis pestisida tertentu, sebaiknya cari tahu dulu pestisida yang dibutuhkan. Misalnya, bakterisida (pengendali penyakit yang disebabkan oleh bakteri),   fungisida (pengendali jamur),  insektisida (pengendali serangga), akarisida (pengendali tungau), moluskisida (pengendali moluska seperti keongmas), rodentisida (pengendali tikus), dan sebagainya.

Dalam menggunakan pestisida, petani juga tidak jarang mencampurkan 2 jenis pestisida. Hal ini sebaiknya dihindari jika kita tidak tahu secara jelas kesesuaiannya. Selain memperhatikan labelnya, cara yang dapat kita lakukan untuk mengetahui kesesuaian 1 jenis pestisida dengan pestisida lainnya

Jika larutan tersebut tidak tercampur merata atau membentuk beberapa lapisan, itu artinya kedua jenis pestisida tersebut tidak sesuai atau tidak seharusnya dicampur.
Tepat waktu

Dalam membudidayakan tanaman, setiap tahap memiliki aturan waktu tertentu. Untuk menggunakan pestisida sebagai pengendali hama dan penyakit kita juga harus memperhatikan waktu yang tepat, tidak boleh terus-menerus menggunakan pestisida dengan alasan agar semua hamanya bisa dibasmi.

BACA JUGA:Minim Pestisida dari Lahan USS, Yudha Bagi-Bagi Beras

BACA JUGA:Pastikan Tanaman tak Mengandung Pestisida, Lakukan Penanaman Hidroponik

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan