Kebut Pembangunan dan Wujudkan Ketahanan Pangan

MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemerintah Desa Kertayu, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus menggenjot berbagai program pembangunan demi mewujudkan kesejahteraan dan ketahanan pangan bagi warganya. 

Hal ini disampaikan oleh Ratna Juwita, Kepala Desa Kertayu, dalam sebuah wawancara dengan media lokal. "Kami bertahap melakukan pembangunan jalan dan lainnya untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat," ujar Ratna Juwita.* 

BACA JUGA:Garap PADes dari Sektor Pariwisata, Target jadi Desa Mandiri

BACA JUGA:Lanjutkan Pembangunan, Optimalkan TKD Tingkatkan PADes

Menurutnya, pembangunan infrastruktur desa menjadi prioritas utama agar desa dapat lebih mudah terhubung dengan daerah sekitarnya.

Selain itu, perbaikan jalan juga diharapkan dapat mendukung distribusi hasil pertanian dan peternakan lokal ke pasar yang lebih luas.

Pemerintah Desa Kertayu juga fokus pada pengembangan sektor peternakan, khususnya ternak sapi.  "Kami kembangkan ternak sapi agar beranak pinak dan menghasilkan daging serta susu yang berkualitas untuk kebutuhan masyarakat," ucap Ratna.

Program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga diharapkan dapat memberikan tambahan penghasilan bagi peternak desa.

Selain infrastruktur dan peternakan, Desa Kertayu juga tetap melanjutkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat kurang mampu. 

"Minimal BLT membantu beban hidup masyarakat miskin," jelas Ratna.

Program BLT ini menjadi salah satu upaya pemerintah desa dalam meringankan beban ekonomi warga, terutama di masa sulit seperti sekarang ini.

Di bidang kesehatan, Pemerintah Desa Kertayu aktif memberikan pelayanan yang menyentuh semua lapisan masyarakat.

Mulai dari posyandu balita, remaja, hingga lansia, semua mendapatkan perhatian yang serius. "Kami juga berikan makanan tambahan bagi balita," beber Ratna.

Pemberian makanan tambahan ini bertujuan untuk mencegah kasus stunting di Desa Kertayu, sebuah kondisi yang masih menjadi tantangan besar bagi kesehatan anak-anak di Indonesia.