Melestarikan Tradisi Bekarang: Menjaga Warisan Budaya dan Lingkungan di Lubuk Larangan!

Menggali nilai-nilai kebersamaan dan kelestarian alam melalui tradisi bekarang di lubuk larangan. Foto: yudi/sumateraekspres.id--

Bekarang di pulau ini adalah kearifan lokal sebagai bagian dari upaya konservasi alam. 

Nelayan di sini dilarang menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.

Warga juga menetapkan titik lokasi tertentu yang tidak boleh diambil hasil lautnya sebagai upaya konservasi.

Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bekarang adalah tradisi yang sangat beragam dalam pelaksanaannya namun memiliki inti yang sama yaitu menangkap ikan secara bersama-sama dengan menggunakan alat sederhana dan ramah lingkungan.

BACA JUGA:Tren Olahraga Bersama: Inilah Sederet Manfaat Fisik dan Sosial bagi Masyarakat!

BACA JUGA:Kodam II/Sriwijaya Gelar Senam Bersama untuk Eratkan Kebersamaan dalam Keberagaman, Ini Kata Pangdam!

Bekarang juga menunjukkan adanya kearifan lokal dalam menjaga kelestarian lingkungan serta memupuk nilai-nilai kebersamaan di antara masyarakat. 

Dengan menjaga tradisi ini, masyarakat tidak hanya mempertahankan warisan budaya nenek moyang mereka, tetapi juga turut berkontribusi dalam konservasi lingkungan, sehingga sumber daya alam tetap lestari dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Tradisi bekarang, baik di darat maupun di laut, adalah cerminan dari harmoni antara manusia dan alam yang perlu terus dilestarikan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan