Perjalanan Sang Legenda: Kisah Bobby Fischer dari Kemenangan Gemilang hingga Tragedi yang Mencekam

Mengenal Lebih Dekat Pecatur Legendaris, Bobby Fischer saat dan tua hingga meninggal dunia. Foto: wikipedis--

Meski sudah lama dianggap strategi beresuko, Fischer terus menggunakannya dengan cara yang spektakuler selama Kejuaraan Amerika Serikat 1964.

Utamanya dalam pertandingannya melawan Grandmaster Larry Evans. 

Dan itu merupakan bagian dari penampilan turnamen terbesar yang pernah ada.

Dia memenangkan 11 pertandingan, tanpa kalah dan tidak pernah seri.

Guru catur dan penulis catur Bruce Pandolfini menyebutkan penghancur dunia catur.

Dan pada Turnamen 1964 juga menghasilkan game legendaris lainnya, melawan Grandmaster Robert Byrne, bahkan Byrne menyebut pertandingan itu adalah salah satu serangan balik yang brilian.

Kepercayaan diri yang tinggi adalah salah satu sikal yang dikenal dari Fischer dan membuat khawatir orang-orang disekitarnya.

Byrne sempat menyarankan kepada Fischer untuk menemui psikiater, namun ditolaknya mentah-mentah. 

Bahkan dengan angkuhnya, Fischer mengatakan seorang psikiater harus membayarnya untuk mendapatkan hak istimewa untuk “meneliti” otaknya. Berbagai tuntutan aneh pun mulai muncul dari Fischer.

Mulai dari permintaan akan penerangan khusus, tempat duduk khusus, dan memastikan semua tenang saat pertandingan yang dilakoninya.

Keluhannya pun semakin menjadi-jadi, bahkan sempat menuding lawan mencoba meracuni makanannya, bahwa kamar hotelnya disadap, dan orang Rusia berkolusi di turnamen dan mengatur undian untuk dirinya.

BACA JUGA:Mahasiswa Desak Tutup Diskotik Berkedok Hotel di Lubuklinggau, Ini Yang Mereka Sampaikan!

Dia pun  mulai takut terbang dan mengira Rusia mungkin menyembunyikan jebakan di pesawat. Kekhawatiran berlebih itu membuat Fischer semakin sedikit mengikuti pertandingan. 

Fischer juga kerap menarik diri dari persaingan selama berbulan-bulan.

Bahkan sempat digosipkan takut kalah  karena perilakunya itu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan