Meski Tergolong Ringan, Petani Tetap Harus Waspada
WALANG SANGIT: Tanaman padi yang berada di Desa Sungai Lebung Ulu Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir terserang hama walang sangit.- FOTO: PENYULUH FOR SUMEKS-
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID – Walang sangit menjadi salah satu hama yang sering menyerang tanaman padi. Inilah hasil monitoring yang dilakukan petugas PPEP POPT Ego Alpian SP.
Ego telah melaksanakan monitoring OPT padi di Desa Sungai Lebung Ulu Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir. Di hamparan padi seluas 20 Ha dengan varietas IR 42 ini ditemukan serangan hama walang sangit. Saat ini tanaman padi tersebut sudah berumur 50 hingga 80 hari setelah tanam.
Dikatakannya, luas serangan walang sangit di lahan tersebut sekitar 0,15 hektare. ‘’Intensitas serangan tergolong ringat tetapi kita harus tetap waspada dan menjaga agar tanaman kita terhindar dari semua serangan hama dan penyakit,’’ katanya.
BACA JUGA:Perhatikan Kecukupan Air dan Pemupukan, Tanam Jagung Pipil
BACA JUGA:Diserang 2 Jenis Hama, Segera Lakukan Pengendalian
Salah satu alternatif pengendalian OPT Walang Sangit adalah dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH) Beauveria bassiana yang merupakan salah satu cendawan entomopatogen.
‘’Cendawan ini sering dimanfaatkan sebagai APH dalam mengendalikan serangga hama pada tanaman budidaya. Cendawan ini menyerang kulit serangga hingga terinfeksi membentuk lapisan putih pada serangga hama dan mengakibatkan kematian,’’ katanya.
BACA JUGA:Ingin Menanam Umbi Angrik di Halaman Rumah, Ini Panduan yang Harus Dilakukan
BACA JUGA:Lakukan Pemanenan, Motivasi Warga
Untuk musuh alami yang ditemukan dalam hamparan padi tersebut yakni Coccinellidae, laba-laba dan capung. ‘’Kita juga memberikan rekomendasi pada petani dalam melakukan pengendalian OPT walang sangit,’’ ujarnya.
Caranya yakni petani selain melakukan pengendalian menggunakan APH Beauveria bassiana, juga diminta tetap melakukan pengawasan. ‘’Jika intensitas meningkat lakukan pengendalian menggunakan insektisida berbahan aktif BPMC. Monitoring secara intensif tetap harus dilakukan untuk memantau perkembangan OPT,’’ tegasnya. (sms)