Final Tanpa Wakil Indonesia
indonesia open 2024-foto: net-
JAKARTA - Indonesia Open 2024 di Istora Bung Karno mendekati tahap akhir. Babak final akan digelar hari ini (9/6). Menyedihkannya, tanpa satu pun wakil tuan rumah. Di nomor ganda campuran, China menciptakan All China Final. Dua wakilnya sama-sama lolos dan bertemu di final hari ini, mengamankan satu gelar.
Kedua ganda campuran China itu, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong yang maju ke final lebih dulu setelah me-ngalahkan pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
“Kami banyak belajar banyak dari kekalahan melawan Dechapol/Sapsiree di French Open 2024. Kami mengubah strategi dan menjaga komunikasi sepanjang laga,” ujar Zheng. Dia menambahkan, setelah ini akan fokus menatap Olimpiade Paris 2024.
Ganda campuran kedua China yang ke final yakni Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin yang mengalahkan ganda Malaysia Tan Kian Meng/Lai Pei Jing.
“Kami mencoba bermain semaksimal mungkin untuk membuat kejutan meraih gelar juara di turnamen Indonesia Open 2024,” ujar Jiang.
Sementara di tunggal putri, Chen Yu Fei dari China juga melaju ke final setelah mengalahkan pemain terbaik Spanyol Carolina Marin, di babak semifinal di Istora GBK. “Tidak mudah meng-hadapi laga ini melawan Carolina Marin. Lawan bermain dengan sangat baik sehingga saya sempat kewa-lahan,” ungkap dia.
Di nomor ganda putra, pasangan peringkat dua dunia asal China, Liang Wei Keng/Wang Chang juga melaku ke final. Mereka sukses mengalahkan dua bule Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Sebelumnya, tunggal putra asal China yaitu Shi Yu Qi juga melaju ke final Indonesia Open 2024. Sementara di ganda putri, pasangan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan asal China juga masuk final. Dengan begitu, total ada enam wakil China yang akan berlaga di babak final.
Manajer Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 Armand Darmadji mengakui ada beberapa problem yang menye-babkan gagalnya atlet-atlet proyeksi Olimpiade di Indonesia Open 2024. Salah satunya soal psikis.
“Ya banyak. Psikis berpengaruh. Memang mereka yang selama ini kami maintenance, kami tuntun, agak kami rem, terus kami kendorin. Ternyata ada efek nih di faktor psikologi mereka yang tetap kami harus cover untuk didampingi terus. Itu yang terjadi,” jelasnya. (*)