Lebih dari Sekedar Makan, Ngobeng Simbol Kebersamaan Masyarakat Palembang, Ini Etika Yang Harus Dipatuhi

Ngobeng, tradisi makan bersama masyarakat Palembang, berikut cara penyajian dan etika yang harus dipatuhi. -Foto: palembangbatangharisembilan.blogspot.com-

Pembersihan Tangan: Dalam ngobeng, ada orang yang bertugas membawa baskom dan ceret berisi air untuk tamu cuci tangan. Ini merupakan bagian dari etika dan kenyamanan dalam menyantap hidangan.

Ingatlah bahwa ngobeng adalah momen kebersamaan dan keakraban.

BACA JUGA:Tradisi Midang Bebuke Meriahkan Hari Kedua Lebaran di Kayuagung

Dimana dalam Ngobeng dibutuhkan:

1. persiapan: Sebelum acara dimulai, pastikan semua hidangan telah disiapkan dengan baik. Hidangan-hidangan khas Palembang seperti daging malbi, nasi kuning, sambal nanas, dan lainnya harus sudah siap untuk disajikan.

2. Penyusunan Hidangan: Hidangan ngobeng biasanya disusun di atas kain atau tikar. Penyelenggara acara akan menyiapkan tempat untuk menyusun hidangan. Hidangan diletakkan dalam bentuk shaf (barisan) dan diatur sedemikian rupa agar mudah dijangkau oleh para tamu.

3. Pembagian Hidangan: Setiap hidangan diletakkan untuk delapan orang. Ini mengikuti tradisi ngobeng yang identik dengan kelompok delapan orang. Ketika hidangan sudah disusun, tamu-tamu akan duduk mengelilingi hidangan dan siap untuk makan bersama.

4. Makan dengan Tangan: Tradisi ngobeng menghormati sunnah Nabi Muhammad dalam makan dengan tangan. Oleh karena itu, para tamu akan menggunakan tangan mereka untuk mengambil hidangan dari dulang dan menyantapnya.

BACA JUGA:Mengenal Berbagai Makanan Tradisional Dari Beberapa Negara Di Dunia.

5. Etika Makan: Saat makan, tetaplah sopan dan hormati tamu lain. Jangan terlalu rakus atau mengambil lebih banyak dari yang seharusnya. Jika ingin mengambil hidangan lain, tunggu giliran dan berbicaralah dengan santun.

6. Kebersamaan: Ngobeng adalah momen kebersamaan dan keakraban. Selama makan, berbicaralah dengan tamu lain, bertukar cerita, dan nikmati hidangan bersama-sama.

Terakhir adalah penutup: Setelah semua tamu selesai makan, hidangan akan ditutup dan sisa makanan akan dibagikan kepada yang membutuhkan. Ini merupakan bagian dari etika dan kebaikan hati dalam tradisi ngobeng.

Ingatlah bahwa tradisi ngobeng adalah bagian dari budaya Melayu yang Islami dan memiliki nilai-nilai kebersamaan, keramahan, dan saling menghormati.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan