Peace Walk Tutup Perayaan Waisak
PEACE WALK : Umat Buddha mengikuti Peace Walk di Bukit Siguntang sebagai penutup rangkaian Hari Trisuci Waisak 2568 BE/2024, Minggu (2/6).-foto: kris/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Sebagai penutup rangkaian Hari Trisuci Waisak 2568 BE/2024, Wihara Dharmakirti menggelar Peace Walk di Bukit Siguntang, Minggu (2/6). Kegiatan ini dihadiri ribuan umat Buddha yang ada di Kota Palembang dan sekitarnya. Beragam acara diikuti umat, seperti jalan berkesadaran, senam, sarapan berkesadaran, dan berbagai games.
Selain mempererat silaturahmi dengan seluruh umat Buddha dan pemeluk agama lainnya, sekaligus perayaan Waisak dengan sukacita dan memaknai serta menjalankan apa yang sudah didapat selama Waisak. "Setidaknya kita mendapat hikmah dan pelajaran dari pelaksanaan Waisak. Tak kalah penting, bagaimana umat mengaplikasikan dan memaknai ajaran dan Dharma dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Kepala Wihara Dharmakirti, Bhiksu Bhadra Murti kepada koran ini di sela acara.
Ketua Yayasan Budhakirti Palembang, Zewwy Salim menyebut Peace Walk ini sebagai penutup semua rangkaian Waisak 2568 BE/2024. “Kita berharap Indonesia selalu damai dan masyarakatnya hidup rukun, harmonis, serta berdampingan dengan warga lainnya. Sesuai tema kita, harmonis masyarakatnya, damai negaranya. Ini juga menjadi harapan kita bersama ke depannya," ulasnya.
Sebelumnya, beberapa acara dilaksanakan meliputi Pendapatta, Donor Daerah, dan Baby Blessing. Selanjutnya bersih-bersih Vihara, kunjungan kasih, prosesi pengambilan air suci, pembekalan Wisudhi, pekan dharma dan meditasi, pekan Athasila, Yifo, ziarah ke Bukit Siguntang, penyalaan pelita, lampion, dan pemberkahan parcel Waisak, Puja Bakti Hari Waisak, dan Detik Sidhi, upacara Wisudhi, dan terakhir Peace Walk. "Kita bersyukur semua rangkaian acara berjalan lancar dan tak ada kendala berarti," jelas Zewwy.
BACA JUGA:Peace Walk Tandai Penutupan Rangkaian Perayaan Waisak 2024
BACA JUGA:Waisak 2024: Momen Khidmat Umat Buddha dari Palembang hingga Australia
Pembina Yayasan Buddhakirti, Darwis Hidayat mengungkapkan Hari Raya Waisak atau Tri Suci Waisak. Ini salah satu hari besar keagamaan umat Buddha yang diperingati setiap tahun oleh seluruh umat Buddha. Dimana di tanggal dan waktu yang sama tiga peristiwa penting terjadi.
“Tri Suci Waisak adalah hari suci umat Buddha untuk merayakan tiga peristiwa penting. Ketiga peristiwa itu Lahirnya Pangeran Siddharta Gautama (calon Buddha) di Taman Lumbini pada tahun 623 SM, berikutnya Pangeran Sidharta mencapai pencerahan sempurna, dan menjadi Buddha di Buddha Gaya atau Bodh Gaya di usia 35 tahun 588 SM. Terakhir, Buddha Gautama ini parinibbanaatau wafat di Kusinara di saat berusia 80 tahun tepatnya tahun 543 SM. Semuanya terjadi di tanggal, jam, dan detik yang sama. Karena itu disebut Trisuci Waisak," pungkas Darwis. (afi/fad)