Jangan Abaikan Rasa Nyeri yang Terus Menerus, Bisa Jadi Kamu Alami Skoliosis seperti Fuji
SKOLIOSIS: Selebgram Fuji pernah didiagnosa alami skoliosis.--instagram fuji_an
Penyebab lainnya yang lebih jarang dapat berupa: kelainan kongenital (bawaan lahir), kelainan neuromuskular, kelainan jaringan ikat, atau proses penuaan (degeneratif).
Skoliosis idiopatik tidak disebabkan oleh trauma maupun kecelakaan.
Skoliosis idiopatik juga tidak disebabkan dari kesalahan postur atau kebiasaan sehari-hari.
Tapi faktor keturunan diduga pula menjadi faktor risiko, dimana pada studi ditemukan sekitar 30% dari penderita skoliosis idiopatik punya riwayat keluarga dengan skoliosis.
BACA JUGA:Tetap Tidur Dalam Posisi Sama dalam Waktu Lama bisa Ganggu Otot Leher dan Tulang
BACA JUGA:11 Tips Meningkatkan Kepadatan Tulang Secara Alami
Kejadian skoliosis juga kerap didapati pada saudara kandung dan saudara kembar.
Skoliosis idiopatik umumnya ditemukan pada usia anak-anak dan remaja seperti yang dialami oleh selebgram Fuji pada 2023 lalu.
Pada masa puber, terjadi pertumbuhan tulang dan penambahan tinggi badan yang amat pesat sehingga skoliosis dapat bertambah dengan cepat.
Namun bisa juga seseorang baru menyadari dirinya mengalami skoliosis saat usia dewasa.
Biasanya timbul pertanyaan, apakah skoliosis ini baru saja muncul di usia dewasa, atau terlambat dideteksi saat masih anak-anak atau remaja.
Jawabannya: keduanya bisa terjadi.
1. Skoliosis Idiopatik Remaja yang terlambat dideteksi
Anak-anak dan remaja yang menderita skoliosis idiopatik jarang mengeluhkan nyeri.
Hal ini juga yang menyebabkan seseorang bisa saja tidak menyadari adanya skoliosis hingga usia dewasa.