Banjir di OKU Sebabkan Kerugian Lebih dari Rp 29 Miliar

Reporter: Berry |

Editor: Rian Sumeks |

Selasa , 28 May 2024 - 23:14

Banjir di OKU Sebabkan Kerugian Lebih dari Rp 29 Miliar-Foto: Berry-

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Banjir yang melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dua kali berturut-turut menyebabkan kerugian besar.

Tim lengkap dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera turun ke lapangan untuk memberikan bantuan dan meninjau daerah terdampak, termasuk Desa Kelumpang di Kecamatan Ulu Ogan.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto SSos MM, beserta Deputi 3 BNPB, Mayjen (Purn) TNI Fajar Setyawan, serta jajaran direktur dan tenaga ahli BNPB, turut hadir di lokasi.

Kepala Pelaksana BPBD Sumsel Muhammad Iqbal dan sejumlah pejabat daerah lainnya juga hadir.

"BNPB hadir dengan formasi lengkap," ujar Suharyanto pada Selasa (28/5). Ia menjelaskan bahwa setiap hari ada laporan bencana yang masuk dari berbagai daerah sejak awal tahun.

Setelah mengunjungi Sumatera Barat, BNPB akan menuju Halmahera yang kini dalam status waspada karena aktivitas gunung berapi.

Di Kabupaten OKU, penanganan harus segera dilakukan, terutama di Kecamatan Ulu Ogan untuk mengetahui penyebab banjir. Untuk jangka pendek, masyarakat diminta tetap waspada terutama saat cuaca ekstrem.

Pihak tripika diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Bantuan dan santunan telah disalurkan kepada korban terdampak.

Untuk penanganan infrastruktur, koordinasi dilakukan untuk menentukan apakah perbaikan akan dikerjakan oleh pemerintah daerah, provinsi, atau pusat melalui BNPB. Dalam jangka panjang, perlu dicari solusi untuk mencegah terulangnya bencana serupa.

Penjabat Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah, melaporkan bahwa sejak awal tahun, banjir telah terjadi tiga kali. Banjir ketiga ini mempengaruhi 11 kecamatan dan 76 desa. Sebanyak 12.905 rumah terdampak, dengan 110 rumah rusak berat.

banjir di oku sebabkan kerugian lebih dari rp 29 miliar                            baturaja, sumateraekspres.id - banjir yang melanda kabupaten ogan komering ulu (oku) dua kali berturut-turut menyebabkan kerugian besar.
tim lengkap dari badan nasional penanggulangan bencana (bnpb) segera turun ke lapangan untuk memberikan bantuan dan meninjau daerah terdampak, termasuk desa kelumpang di kecamatan ulu ogan.
kepala bnpb, letjen tni suharyanto ssos mm, beserta deputi 3 bnpb, mayjen (purn) tni fajar setyawan, serta jajaran direktur dan tenaga ahli bnpb, turut hadir di lokasi.
kepala pelaksana bpbd sumsel muhammad iqbal dan sejumlah pejabat daerah lainnya juga hadir.
"bnpb hadir dengan formasi lengkap," ujar suharyanto pada selasa (28/5). ia menjelaskan bahwa setiap hari ada laporan bencana yang masuk dari berbagai daerah sejak awal tahun.
baca juga:identifikasi penyebab banjir daerah, bsb kucurkan bantuan untuk para korban 
baca juga:pln gerak cepat pulihkan listrik terdampak banjir dan longsor di sulawesi selatan
setelah mengunjungi sumatera barat, bnpb akan menuju halmahera yang kini dalam status waspada karena aktivitas gunung berapi.
di kabupaten oku, penanganan harus segera dilakukan, terutama di kecamatan ulu ogan untuk mengetahui penyebab banjir. untuk jangka pendek, masyarakat diminta tetap waspada terutama saat cuaca ekstrem.
pihak tripika diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat. bantuan dan santunan telah disalurkan kepada korban terdampak.
untuk penanganan infrastruktur, koordinasi dilakukan untuk menentukan apakah perbaikan akan dikerjakan oleh pemerintah daerah, provinsi, atau pusat melalui bnpb. dalam jangka panjang, perlu dicari solusi untuk mencegah terulangnya bencana serupa.
penjabat bupati oku, h teddy meilwansyah, melaporkan bahwa sejak awal tahun, banjir telah terjadi tiga kali. banjir ketiga ini mempengaruhi 11 kecamatan dan 76 desa. sebanyak 12.905 rumah terdampak, dengan 110 rumah rusak berat.
baca juga:masih cari siswa smp-penumpang travel, korban banjir oku yang belum ditemukan
baca juga:selain beri bantuan, pemprov sumsel juga akan perbaiki jembatan rusak akibat diterjang banjir di oku
terdapat 14.081 kk dengan total 55.879 jiwa terdampak, tujuh korban jiwa, dan satu orang masih hilang. sebanyak 22 jembatan rusak, dengan total kerugian mencapai rp 29.675.000.000.