Tito: Beliau Tak Pernah Marah, Almarhumah Hj Supriyatini seperti Sosok Ibu Kandung
TABUR BUNGA: Mendagri Tito Karnavian dan keluarga tabur bunga di pusara sang ibunda, almarhumah Hj Supriyatini di TPU Kebun Bunga, kemarin (26/5).-foto: kris/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Bagi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Jenderal (Purn) Prof M Tito Karnavian PhD, almarhumah Hj Supriyatini sudah seperti ibu kandung baginya. Juga bagi kakak dan adiknya. Penegasan itu ia sampaikan usai pemamakan sang ibunda di TPU Kebun Bunga, Minggu (26/5).
"Kami sekeluarga besar sangat berduka ditinggalkan seorang ibu dari kami dan tentunya nenek dari cucu-cucunya. Beliau adalah sosok yang banyak mendidik kami karena beliau adalah seorang guru," kata Tito.
Dijelaskan mantan Kapolri ini, keluarganya sempat mendapatkan cobaan cukup berat ketika ayah dan ibu kandungnya berpisah. Saat itu, sang kakak baru berusia 11 tahun. “Saya baru 10 tahun dan adik saya 8 tahun. Kami masih anak-anak dan belum mampu mandiri,” bebernya.
Kemudian ayahandanya menikah dengan Hj Supriyatini. Dari almarhumah selaku ibu sambung, Tito dan saudara-saudaranya mendapatkan pelajaran yang sangat penting. Almarhumah dinilainya sosok yang sangat halus, santun, baik hati, dan sangat religius.
"Beliau mengajari kami salat, membaca Alquran, berbuat baik dengan yang lain, dan sampai akhir hayat beliau, mungkin kami belum pernah mendengar ada kata-kata marah dari almarhumah. Ini sangat berkesan bagi saya pribadi, yang sebelum masuk Akabri, 8 tahun saya dibesarkan oleh beliau," tutur Tito.
BACA JUGA:Ibundanya Wafat, Mendagri Tito Karnavian: Beliau Sangat Mencintai Keluarga
BACA JUGA:Kabar Duka: Ibunda Mendagri Tito Karnavian, Hj Supriyatini binti Ranu Dikromo Meninggal Dunia
Karena itu, Tito dan saudara-saudaranya menganggap almarhumah sama seperti ibu kandung sendiri. Untuk itu, jenazah almarhumah Hj Supriyatini dimakamkan di sebelah makam kakak kandungnya, juga tak jauh dari makam ibu kandung Mendagri.
"Ini menggambarkan kecintaan kami dengan almarhumah yang sangat luar biasa. Beliau membesarkan kami di saat-saat kritis. Di saat kami kehilangan figur orang tua, figur ibu, dan kami bisa seperti ini dibentuk salah satunya dari tangan ibunda kami Hj Supriyatini. Beliau memberikan kesan yang sangat mendalam bagi kami. Kehilangan beliau sama dengan kehilangan ibu kandung bagi kami,” tegasnya.
Tito berterima kasih kepada seluruh pelayat yang mendoakan dan ikut mengantar sang ibunda ke peristirahatan terakhir. "Kami berterima kasih atas doa, serta bantuan semuanya," imbuh dia.
Sebelumnya, begitu kabar duka menyebar, satu per satu pejabat melayat ke kediaman almahumah Hj Supriyatini di Jl Kapten A Rivai. Tampak di antaranya Pj Gubernur Sumsel Dr Drs Agus Fatoni dan Pj Wali Kota Palembang Drs H Ratu Dewa dan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono.
Usai salat Zuhur, jenazah Hj Supriyatini disalatkan di Masjid Al Washliah Jl Sambu, Kelurahan 26 Ilir Palembang. Tak jauh dari rumah duka. Mendagri memimpin langsung salat jenazah tersebut.
BACA JUGA:Inilah Perbedaan Seragam PNS dan PPPK Berdasarkan Aturan Mendagri
BACA JUGA:Sabar! Penerapan Jabatan Kades 8 Tahun di OKU Timur Tunggu Permendagri