Kain Jumputan, Bukan Hanya Fashion Tapi Juga Warisan Budaya, Begini Proses Membuatnya, Yuk Pratekin!
JEMUR KAIN : Perajin di Kampung Tuan Kentang sedang menjemur kain jumputan. Foto : Budiman/Sumeks--
Adapun di Jepang, juga mempunyai motif Shibori dan jua di India memiliki motif dan corak serupa dan dikenal dengan nama Bandhna.
Kalau di Indonesia juga dikenal sebagai jumputan pelangi tritik.
BACA JUGA:Air Limbah Jumputan Jadi Penghasil Listrik
Cara membuat kain jumputan
Ada dua teknik yang dapat digunakan untuk membuat kain jumputan.
Teknik pertama ini dengan menggunakan teknik ikat ataupun jumput.
Untuk teknik ini, kalian akan diikat dengan tali sehingga begitu tali tadi dilepas akan membentuk motif yang diinginkan.
Yang kedua teknik jahitan. Untuk teknik ini, sebelum dijahit kain diberi pola terlebih dulu.
Setelah itu, kain dijahit dengan tusuk jelujur pada garis warna. Kemudian benang tadi ditarik hingga kain berkerutnya sangat rapat.
Untuk motif kain jumputan, ini terbentuk dari teknik mencelupkan kain tersebut ke dalam zat warna sambil mencegah bagian yang diikat dari penyerapan warna.
BACA JUGA:Melihat Lebih Dekat Perajin Cendera mata Kaligrafi di Alquran Al Akbar Palembang
Variasi pengikatan untuk menghasilkan motif yang berbeda.
Untuk setiap corak dan motif dari kain jumputan tersebut, mempunyai nilai filosofis tersendiri.
Dimana ini tidak hanya sebagai fashion, namun juga mengandung makna agung dari setiap kain yang nantinya dihasilkan.
Oleh karena itu, kain jumputan tidak hanya sekedar sebagai kain namun juga menjadi bagian dari warisan budaya yang perlu kita lestarikan.