Warga Menjerit LPG 3 Kg Masih Langka, Sudah Sebulan terjadi
GAS: Warga Penyaluran LPG 3 Kg menjadi dambaan warga OKU Timur yang sudah sebulan mengalami kesulitan.-foto: kholid/sumeks-
Amin mengakui, memang terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg beberapa pekan terakhir. "Kelangkaan gas ini mula terjadi di akhir April hingga awal Mei sekarang ini," kata Amin.
Setelah mengetahui persoalan itu, kata Amin, pihaknya lansung melakukan monitoring ke bawah. "Pertama kami melakukan pemantauan ke agen-agen yang ada di Kabupaten OKU Timur. Menurut pihak agen, mereka terlambat mendapat pengiriman stok dari Pertamina," ungkapnya.
Diakuinya lagi, pihak Pertamina tidak melakukan pengiriman stok gas LPG saat hari libur. "Kan belakangan ini banyak tanggal merah, jadi agen tidak dikirim stok," katanya.
Selain ke agen-agen, pihaknya juga melakukan pemantauan ke pangkalan-pangkalan hasilnya sama, penyaluran dari agen tersendat, karena terkendala stok.
"Kami telah menghubungi pihak Pertamina, berkoordinasi agar tetap melakukan pengiriman sesuai jadwal, tanggal merah tetap dikirim," ungkapnya.
Penyebab lainnya, adanya peningkatan penggunaan atau permintaan gas LPG di masyarakat. "Ini juga diiringi dengan peningkatan kebutuhan dari masyarakat, karena ada peningkatan UMKM di OKU Timur. Jadi biasanya kebutuhan 3 tabung per bulan menjadi meningkat sampai 4 atau 5 tabung per bulan," jelasnya.
Mengenai kuota gas LPG 3 kg di Kabupaten OKU Timur, Amin mengatakan tidak ada pengurangan dari pertamina. Di tahun 2023 lalu kuota di OKU Timur sekitar 5,5 juta tabung per tahun.
BACA JUGA:Beli Gas Tinggal Tunjukan KTP, Di Pangkalan LPG 3 Kg
"Untuk tahun 2024 ini kami sedang mengajukan penambahan kuata sebesar 10 persen dari 5,5 juta tabung. 4 persen untuk persiapan hari besar atau lebaran, 6 persen untuk penambahan kebutuhan UMKM," tuturnya lagi.
Sebenarnya, lanjut Amin, bahwa kuata 5,5 juta tabung per tahun untuk di OKU Timur sudah mencukupi. Namun penambahan kuota dibutuhkan untuk antisipasi peningkatan UMKM maupun kebutuhan hari besar, yang biasanya meningkat. "Kita hanya mengusulkan, tapi soal stok kembali lagi ke pihak penyedia yakni Pertamina," katanya.(lid)