BPBD Tetap Pinjamkan Perahu Karet, Jadi Transportasi Penyeberangan
PERAHU KARET: Warga Desa Pusar mengunakan perahu karet pasca putusnya jembatan gantung yang menghubungkan desa tersebut.-foto: berry/sumeks-
BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Masa tanggap darurat di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) berakhir Senin (20/5). Pasca kerusakan infrastruktur, salah satunya jembatan gantung di Desa Pusar, warga diberikan pinjam pakai perahu karet dari BPBD OKU.
Salah satu warga Desa Pusar, Subi menyampaikan, dengan adanya perahu karet tersebut warga yang ingin menyeberang sedikit banyak terbantu. “Biasanya yang dibantu nyeberang ini seperti anak sekolah,” kata Subi, dikonfirmasi, Senin (20/5).
Disebut Subi, perahu karet tersebut dipinjamkan BPBD OKU untuk membantu masyarakat. Salah satunya warga yang tinggal di daerah Dusun 4, Desa Pusar. Lokasi dusun tersebut berada di seberang Sungai Ogan.
Selain menggunakan perahu karet, ada juga warga yang berputar keluar lewat Desa Laya. Biasanya ini bagi warga yang memiliki kendaraan sendiri seperti sepeda motor. “Tapi jarak tempuhnya memang jadi lebih jauh karena harus memutar,” ujarnya.
Terpisah, Kooordinator Dalops BPBD OKU, Gunalfi membenarkan adanya pinjam pakai perahu karet tersebut. “Benar memang ada perahu karet yang dipinjamkan ke Desa Pusar. Karena jembatan gantung putus,” ujarnya.
BACA JUGA:Penemuan Jenazah Asep: 2 Hari Setelah Tenggelam di Sungai Tanjung Raja, Ini Kata Kepala BPBD OKI!
BACA JUGA:Mitigasi Banjir, Usulkan Normalisasi Sungai, BPBD Sumsel Minta Daerah Rawan Waspada
BPBD OKU juga sebut Gunalfi sudah merampungkan pendataan pasca banjir. Total ada sebanyak 12.720 unit rumah terdampak banjir, dan 1 rumah terdampak longsor. Sedangkan jumlah kk sebanyak 13.630 KK atau 50.525 jiwa. Lalu sebanyak 4 jembatan gantung rusak.
Sementara itu, sampai hari terakhir masa tanggap darurat, masih ada bantuan paket sembako dari Taspen (BUMN) yang disalurkan melalui posko tanggap darurat di rumah kabupaten OKU.
Juga ada penyerahan bantuan paket untuk anak sekolah dari Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah kepada sejumlah anak. Ada tas sekolah, pakaian seragam sekolah, buku dan sepatu. Bantuan ini seperti diberikan kepada anak yang ada di Dusun Baturaja yang melaporkan baju seragam sekolah hanyut. (bis)