Songket Banting Harga, Pembeli Masih Sepi
INDRALAYA - Permintaan kain songket kian menurun. Hal ini membuat pengrajin di Ogan Ilir makin sulit menjual songket. Inilah yang dialami pengrajin kain songket di Kecamatan Tanjung Batu. Kian hari penjualan terus merosot.
Deka, pengrajin songket di Desa Tanjung Pinang 1 Kecamatan Tanjung Batu mengatakan penjualan kain songket yang menurun berpengaruh terhadap harga jual. "Sudah sebulan terakhir harga songket turun. Meski harga sudah murah tetap tak ada yang mau beli lagi, jadi susah kita," ujar Deka.
DIkatakan, jika biasanya satu stel songket motif cantik manis dijual dengan harga Rp800.000. Namun, saat ini tiga stel songket motif cantik manis hanya dijual Rp1.000.000. "Sekarang pada banting harga, yang penting dapat uang," tuturnya.
Senada dikatakan Juneti, pengrajin songket di Desa Pajar Bulan Kecamatan Tanjung Batu,. "Sebelumnya saya jual satu stel songket motif naga besaung ke pengusaha seharga Rp 00 ribu. Kita banting harga, karena biasanya Rp750 ribu per stel. Modalnya saja Rp500 ribu, artinya untung yang didapat hanya Rp100 ribu. Ini tidak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan," ungkapnya.
Begitu juga dengan Nuril, pengrajin songket di Desa Tanjung Pinang 1. Menurutnya, selain harga murah, sejumlah pengrajin juga mengeluhkan susahnya menjual songket hasil kerajinan mereka. "Saat ini sejumlah pengusaha songket sedang tidak mau membeli. Walaupun ada, mereka mau membeli dengan harga murah," pungkasnya. (dik/)