Dukung Seni Lokal, Kemendikbudristek Turut Serta dalam Parade Budaya Dekranas

HUT Dekranas. FOTO: Ditjen Pendidikan Vokasi--

SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berpartisipasi dalam Parade Mobil Hias, Kriya, dan Budaya untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Surakarta, Jawa Tengah, pada 15 Mei 2024. Perayaan ini mengusung tema "Tumbuh Bersama, Majukan Warisan Bangsa".

Dalam kegiatan tersebut, Kemendikbudristek bekerja sama dengan Dekranas menghadirkan dua unit mobil hias bernama Rojomolo dan Angklung.

Parade ini diikuti oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dari 36 provinsi dengan tema "Bangga Kriya dan Budaya Indonesia".

Selain dua mobil Dekranas, acara ini juga diikuti oleh 80 prajurit Keraton Kasunanan, 20 unit kereta kuda hias, sekitar 1200 pejalan kaki dari Jambore Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK), serta 100 unit mobil hias dari berbagai provinsi, kabupaten, dan kota. Rute parade dimulai dari Stadion Sriwedari, melewati Jalan Slamet Riyadi, dan berakhir di Balai Kota Solo.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra, menyatakan bahwa partisipasi Kemendikbudristek dalam HUT Dekranas bertujuan untuk memberdayakan seniman lokal dan memperkaya acara dengan seni tari serta budaya lokal. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

BACA JUGA:Padukan Pasar Murah dengan Ramadan Sale, Kerja Sama Dinas Perdagangan dan Dekranasda Sumsel

BACA JUGA:Bisa Melihat Kerajinan hingga Pengetahuan Tanaman, Kunjungan Edukasi Dekranasda OKU

Mobil hias Rojomolo dan Angklung menjadi sorotan dalam parade ini. Eko Supriyanto, Direktur Artistik mobil hias Dekranas, menjelaskan bahwa Rojomolo dipilih karena merupakan ikon kota Solo yang melambangkan seorang raja yang bersedia berkorban demi keselamatan rakyatnya.

Desain mobil ini menonjolkan kepala Rojomolo di bagian depan, dengan aksen topeng Panji di sisi mobil serta dekorasi bunga dan motif tenun yang menarik.

Topeng-topeng Panji yang disusun asimetris dan kontemporer mencerminkan kekayaan budaya Indonesia dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya seni kerajinan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, mobil hias Angklung dipilih karena angklung merupakan alat musik tradisional khas Jawa Barat yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Pemilihan angklung juga bertujuan untuk meningkatkan minat generasi muda dalam melestarikan budaya Indonesia.

BACA JUGA:Empat Lawang Ikut Rakon PKK dan Rakerda Dekranasda Provinsi Sumsel

BACA JUGA:5 Program Prioritas Dekranasda Muba, Apa Saja?

Dekorasi mobil hias Angklung menggabungkan elemen kriya dan wastra, dengan angklung yang dihias sebagai alat musik serta kriya kerajinan tangan, dipadukan dengan kain tenun hasil program kerja sama Kemendikbudristek dan Dekranas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan