https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dirujuk ke RS, Tertunda Berangkat, Seorang Jemaah Kloter 2 asal Palembang Tak Laik Terbang

LEPAS JEMAAH: Kakanwil Kemenag Sumsel lepas jemaah kloter 2 ke Tanah Suci.-FOTO: IST-

Sementara itu, jelang 20 hari keberangkatan, seorang jemaah haji asal OKU tunda berangkat karena terkena penyakit stroke. Sedangkan dua jemaah lainnya mutasi ke Palembang. Hal ini  disampaikan Kepala Seksi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kemenag OKI, H Mutawalli.

Jemaah yang tunda berangkat atas nama Nurhayati asal Kecamatan Lempuing. "Suaminya tetap berangkat. Kalau Nurhayati akan berangkat tahun depan," jelas dia. Teknis  keberangkatan sudah disiapkan Pemkab OKI. Hingga kemarin, masih tiga regu jemaah asal Kayuagung yang belum mengambil kopernya di kantor Kemenag.

BACA JUGA:JCH Termuda Kloter 1 Asal Muba, Imam Faisal Berdoa Setiap Malam, Daftar Sebagai Pendamping Haji

BACA JUGA:WAJIB TAHU! Selain Obat Flu dan Batuk, 6 Jenis Obat Ini Harus Dibawa Jemaah Haji Embarkasi Palembang

Terpisah, jemaah haji dari Kota Prabumulih akan terbagi dalam dua kloter. Hal itu diungkap Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Prabumulih, Hermadi SAag melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umum (PHU), M Dhafir SAg.

"Jemaah Prabumulih masuk kloter 13 dan kloter 18,” ujarnya.

Yang masuk kloter 13 ada 195 jemaah, akan berangkat ke Tanah Suci 29 Mei pukul 01.35 WIB. Sedangkan yang masuk kloter 18 ada 6 orang. Masuk Asrama Haji 2 Juni dan terbang ke Tanah Suci 3 Juni. “Total ada 201 jemaah dari Prabumulih yang berangkat tahun ini,” bebernya. 

Dari OKU Timur, ada 830 jemaah haji yang bakal berangkat. Menjadi daerah dengan jumlah jemaah terbanyak kedua di Sumsel setelah Palembang. Jemaah OKU Timur tergabung dalam kloter 10 dan kloter 11 embarkasi Palembang. Akan terbang pada 23 Mei dan 24 Mei 2024. 

“Sekitar 20 persen jemaah tergolong risti,” ujar Kasi PHU  Kemenag OKU Timur, H M Husni, melalui staf Pusat Layanan Haji dan Umah Terpadu (PLHUT), Fatmawati. Mereka yang risti ini diantaranya usia di atas 65 tahun.

"Sekitar 50 jemaah menggunakan kursi roda," beber dia. Untuk jemaah tertua asal OKU Timur berusia 94 tahun. Atas nama Misradi Roto Adam, warga Dusun I Desa Banu Ayu, Kecamatan BP Peliung.

"Beliau sehat, tidak menggunakan kursi roda," ungkapnya. 

Sedangkan jemaah termuda berusia 19 tahun, namanya Mulya Kurnia Sari, perempuan asal Desa Srikaton, Kecamatan Buay Madang Timur.

"Jemaah termuda ini merupakan pelimpahan dari ibu kandungnya," jelas Fatmawati. (iol/uni/chy/lid/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan