Apakah Susu Pasteurisasi Lebih Kaya Nutrisi, Cek Disini Jawabannya

KALIUM TINGGI: Susu meski sama bentuknya tapi kandungan nutrisinya berbeda--

SUMATERAEKSPRES.ID - Sekilas, semua susu memang terlihat serupa dan memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan tulang. Susu sendiri mengandung kaliam cukup tinggi. Hanya saja, walau sekilas sama ternyata dari segi segi pengolahan hingga kandungan nutrisnya belum tentu sama   Ada susu pasteurisasi dan UHT, hingga beda susu steril.

Ilansir dari hellosehat, susu yang kaya kalsium dan baik untuk kesehatan saja tidak cukup  mendapatkan manfaat terbaik bagi tubuh. Tidak semua jenis susu memberikan nutrisi yang sama, karena beda cara pengolahan, beda kandungan nutrisinya, sehingga dapat memberikan manfaat yang berbeda.

Seperti susu pasteurisasi yang diproses dengan cara memanaskan susu pada suhu tertentu selama waktu tertentu sesuai protokol yang berlaku. Sejak pertama kali digunakan secara luas pada awal 1900-an, pasteurisasi telah diakui sebagai cara mengurangi penyakit yang disebabkan bakteri berbahaya dalam susu mentah.

BACA JUGA:Konsumsi 13 Jenis Minuman dan Makanan Ini, Bikin Kalsium Jadi Terlengkapi

BACA JUGA:11 Buah yang Memiliki Kalsium Tinggi, Cobain Yuk!

Susu pasteurisasi juga merupakan sumber nutrisi yang tinggi dengan kandungan seperti: kalsium, protein, riboflavin, vitamin A, fosfor, dan vitamin B12. Sementara itu susu UHT yang merupakan singkatan dari Ultra High Temperature, termasuk jenis susu yang banyak ditemukan di pasaran.

Baik susu UHT maupun susu pasteurisasi terbuat dari susu segar. Namun, beda susu pasteurisasi dan susu UHT dapat dilihat dalam berbagai aspek penting.  Jika dilihat dari cara pengolahannya, susu pasteurisasi biasanya disterilkan dengan teknik pemanasan pada suhu 72-85 derajat Celsius selama 10-15 detik.

Sementara itu, susu UHT diolah dengan cara dipanaskan oleh suhu ultra-tinggi 135-145 derajat Celsius dan disimpan selama 2-4 detik untuk sterilisasi.  Lewat proses tersebut, nutrisi atau kandungan yang ada dalam kedua jenis susu ini tidak sama.

Mengutip Korean Journal For Food Science of Animal Resources, suhu tinggi yang diterapkan pada teknik pemanasan susu UHT dapat mendenaturasi protein. Mendenaturasi adalah keadaan protein terurai menjadi struktur primernya, sehingga protein yang hilang dalam susu UHT lebih banyak daripada susu pasteurisasi.

Selain itu, susu UHT dipanaskan hingga suhu 150 derajat Celsius selama beberapa detik. Tujuannya, untuk menghancurkan mikroba dan menonaktifkan enzim yang merusak susu.
Akibat dari proses tersebut, Journal of the Medical Association of Thailand turut membuktikkan bahwa kandungan nutrisi susu UHT lebih sedikit dibanding susu pasteurisasi yang selama proses pemanasannya tidak membunuh semua mikroorganisme di dalam susu.

BACA JUGA:7 Makanan Alternatif dan Sehat yang Kaya Kalsium Selain Susu

BACA JUGA:Dinkes PALI Sebar Bubuk Abate ke Warga agar Cegah DBD

Serupa dengan susu UHT, beda susu bubuk dan susu pasteurisasi juga tampak dari cara pengolahan dan kandungan nutrisinya. Susu bubuk seringnya dijual di pasaran dalam bentuk susu formula pertumbuhan untuk anak.

Susu bubuk diperoleh dengan menghilangkan kandungan air dari susu. Tujuan dari pembuatan susu bubuk adalah untuk mengubah bahan baku cair yang mudah rusak, menjadi produk yang dapat disimpan tanpa kehilangan kualitas nutrisinya.

Susu bubuk mengalami proses pemanasan dengan suhu tinggi yang cukup lama untuk mengubahnya dari suatu produk cair hingga menjadi bubuk. Sementara, susu UHT menjalani proses sterilisasi dengan suhu tinggi dalam waktu singkat.

Pada proses pembuatan susu bubuk, sebenarnya ada proses pemanasan pada saat masih dalam bentuk larutan, tetapi dengan suhu yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan pembuatan UHT.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan