Pengiriman Pertamina Terlambat, Penyebab Kelangkaan Gas LPG

Syaifullah Aprianto-foto: ist-

SUMSEL , SUMATERAEKSPRES.ID - Belakangan ini gas LPG 3 kg atau gas melon di Kabupaten OKU Timur langka dan sulit didapatkan. Salah satu penyebabnya karena pengiriman stok terlambat dari Pertamina. 

Penyebab itu diungkap Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadisdagrin) Kabupaten OKU Timur Amin Zen, Selasa (7/5).

Amin mengakui, memang terjadi  kelangkaan gas LPG 3 kg beberapa pekan terakhir. "Kelangkaan gas ini mula terjadi di akhir April hingga awal Mei sekarang ini," kata Amin 

Setelah mengetahui persoalan itu, kata Amin, pihaknya lansung melakukan monitoring ke bawah. "Pertama kami melakukan pemantauan ke agen-agen yang ada di Kabupaten OKU Timur. Menurut pihak agen, mereka terlambat mendapat pengiriman stok dari Pertamina," ungkapnya. 

Diakuinya lagi, pihak Pertamina tidak melakukan pengiriman stok gas LPG saat hari libur. "Kan belakangan ini banyak tanggal merah, jadi agen tidak dikirim stok," katanya. 

Selain ke agen-agen, pihaknya juga melakukan pemantauan ke pangkalan-pangkalan hasilnya sama, penyaluran dari agen tersendat, karena terkendala stok. 

BACA JUGA:Inspeksi Mendadak Gas LPG: Kasat Intelkam Polres OKU Timur Pastikan Stok Sesuai Kebutuhan

BACA JUGA:WOW, Harga Gas LPG 3Kg di Muratara Tembus Rp50-60 ribu/tabung

"Kami telah menghubungi pihak Pertamina, berkoordinasi agar tetap melakukan pengiriman sesuai jadwal, tanggal merah tetap dikirim," ungkapnya.

Penyebab lainnya, adanya peningkatan penggunaan atau permintaan gas LPG di masyarakat. "Ini juga diiringi dengan peningkatan kebutuhan dari masyarakat, karena ada peningkatan UMKM di OKU Timur. Jadi biasanya kebutuhan 3 tabung per bulan menjadi meningkat sampai 4 atau 5 tabung per bulan," jelasnya. 

Mengenai kuota gas LPG 3 kg di Kabupaten OKU Timur, Amin mengatakan tidak ada pengurangan dari pertamina. Di tahun 2023 lalu kuota di OKU Timur sekitar 5,5 juta tabung per tahun. 

"Untuk tahun 2024 ini kami sedang mengajukan penambahan kuata sebesar 10 persen dari 5,5 juta tabung. 4 persen untuk persiapan hari besar atau lebaran, 6 persen untuk penambahan kebutuhan UMKM," tuturnya lagi. 

Sebenarnya, lanjut Amin, kuata 5,5 juta tabung per tahun untuk di OKU Timur sudah mencukupi. Namun penambahan kuota dibutuhkan untuk antisipasi peningkatan UMKM maupun kebutuhan hari besar, yang biasanya meningkat. "Kita hanya mengusulkan, tapi soal stok kembali lagi ke pihak penyedia yakni Pertamina," katanya. 

BACA JUGA:Konflik Iran-Israel, Menteri ESDM Pastikan Harga BBM dan LPG tak Naik

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan