Diskanak OKU Timur Waspada Penyakit Kerbau Ngorok, Minta Penyuluh Terus Lakukan Langkah Ini!
Untung Sutoyo. Foto: istimewa--
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau sering disebut penyakit ngorok merupakan penyakit hewan menular.
Dimana penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida tipe tertentu yang terutama menyerang kerbau, sapi, babi. Terkadang juga dapat menyerang domba, kambing dan kuda.
"Gejala klinis penyakit ngorok atau SE adalah demam tinggi, tidak mau makan, pembengkakan di submandibular bawah dada. Serta kaki atau pangkal ekor, keluarnya cairan berlebihan dari hidung (timbul suara Ngorok ), dan diare," jelasnya.
BACA JUGA:PENGUMUMAN, Kemenag Gelar Penyuluh Agama Islam Award 2024, Simak Persyaratan dan Tahapannya Di Sini!
BACA JUGA:Anggota DPRD Kota Palembang Serap Aspirasi dan Keluhan Masyarakat
Lalu ia juga menuturkan, untuk cara pengendalian penyakit ngorok adalah vaksinasi pada ternak yang telah berumur lebih dari 4 bulan.
Serta memberikan bahan pakan ternak dengan kualitas yang baik dan manajemen ternak yang baik.
"Adapun upaya pemberantasan penyakit ngorok jika sudah ada yang terjangkit, Pertama penutupan daerah wabah, pemberantasan lalu lintas hewan, pengisolasian serta penanganan hewan sakit, pemusnahan bangkai dan vaksinasi," pungkasnya.
(Kholid)