https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Terkena DBD saat Hamil Dapat Mempengaruhi Kesehatan Bayi hingga 3 tahun Pertama Kehidupannya

RISIKO: Bahan kimia fenol dan paraben yang umum terdapat dalam kosmetik ini meningkatkan risiko hipertensi.-Foto: freepik-

SUMATERAEKSPRES.ID-Salah satu studi terkini mengungkap, ibu yang terkena dengue (demam berdarah/DBD) selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi yang belum lahir pada tiga tahun pertama kehidupannya.

Mengutip Medical Daily, dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang dapat mengancam jiwa.

Salah satu penulis dalam studi dari Universitas Birmingham bernama Dr. Livia Menezes menngatakan meski dengue merupakan penyakit yang banyak ditularkan oleh nyamuk, namun belum banyak orang memperhatikan dampaknya pada hasil kelahiran anak-anak.

Lebih lanjut Menezes menyatakan, untuk menguji dampak infeksi dengue pada ibu terhadap hasil kelahiran, para peneliti menggunakan kumpulan data besar mengenai infeksi dengue pada ibu hamil dari Minas Gerais, Brazil.

BACA JUGA:Dampak Cuaca, Kasus DBD April Naik, Hampir Dua kali Lipat dari Maret

BACA JUGA:Jangan Ada Lagi Pasien Meninggal, Baru 3 Bulan, Kasus DBD Tahun Ini Sudah Lampaui 2021

Para peneliti mendapatu bahwa anak-anak yang ibunya tertular dengue selama kehamilan memiliki kemungkinan 27 persen lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit sejak lahir hingga usia tiga tahun.

Penelitian yang dipublikasikan dalam American Economic Journal: Applied Economics menyatakan, risiko mencapai puncaknya pada tahun kedua dengan peningkatan angka rawat inap sebesar 76 persen.

“Makalah ini memaparkan penelitian kuat yang menunjukkan bahwa tertular dengue, meskipun kasusnya ringan, saat hamil dapat berdampak signifikan pada kesehatan anak setelah lahir. Dampak kelahiran ini bahkan dapat berdampak jangka panjang. Misalnya, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa berat badan lahir rendah dapat berdampak negatif terhadap hasil sosio-ekonomi dan kesehatan di masa dewasa,” kata Menezes.

Masih kata dia, analisis juga menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang terjangkit dengue selama kehamilan mengalami penurunan berat badan lahir. 

Hal tersebut meningkatkan risiko bayi baru lahir dikategorikan memiliki berat badan lahir sangat rendah sebesar 67 persen dan berat badan lahir sangat rendah sebesar 133 persen.

BACA JUGA:Perhatian, Ibu yamg Baru Hamil atau Usai Melahirkan Wajib Cek Otot Dasar Panggul

BACA JUGA:Ini yang Harus DIlakukan Jika Hamil Tua Tapi Belum Alami Kontraksi

Sementara penulis studi lainnya, yakni Dr. Martin Foureaux Koppensteiner dari Associate Professor bidang Ekonomi di Universitas Surrey menyatakan hasil kelahiran yang negatif ini tidak hanya terbatas pada kesehatan masing-masing anak dan ibu, namun juga berdampak lebih luas pada komunitas di mana dengue sering terjadi.

Tag
Share