Jangan Ada Lagi Pasien Meninggal, Baru 3 Bulan, Kasus DBD Tahun Ini Sudah Lampaui 2021
--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel mencatat sejak Januari hingga 4 Maret 2024 telah terjadi 1.945 kasus demam berdarah dengue (DBD). Dengan rincian, Januari 1.449 kasus, Februari 494 kasus, dan Maret 2 kasus.
Jika dilihat dari komposisi umur penderitanya, 1.228 kasus dialami orang di bawah 18 tahun. Hanya 701 orang yang di atas 18 tahun. Berdasarkan jenis kelamin, 990 penderitanya perempuan dan 939 dialami laki-laki.
Jumlah kasus DBD ini naik drastis dibandingkan tiga tahun terakhir. Sepanjang 2023 hanya tercatat 2804 kasus. Pada 2022 ada 2.854 kasus dan 2021 hanya 1.135 kasus DBD. “Untuk kasus DBD terbanyak di Kota Palembang, Musi Banyuasin (Muba), dan Banyuasin,” ujar Kepala Dinkes Sumsel, dr Trisnawarman, Selasa (26/3).
Adapun untuk jumlah penderita yang meninggal, pada 2021 hanya 3 orang, 2022 sebanyak 31 orang, dan 2023 ada 22 orang. Sedangkan tiga bulan di tahun ini tercatat 16 orang yang meninggal karena DBD. “Semoga jangan ada lagi pasien yang meninggal korban DBD,” imbuhnya.
Saat ini, kasus DBD sudah melandai. Pada Maret ini hanya 115 kasus, dengan 75 di antaranya di Palembang. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan Februari lalu yang mencapai 494 kasus. “Tertinggi pada Januari lalu, sebanyak 1.449 kasus," ungkap dr Trisnawarman.
BACA JUGA:Waspadalah, Kasus DBD Meningkat saat Perubahan Cuaca Ekstrem
BACA JUGA:Kasus DBD Tinggi, Sebar Tim Fogging, Sampai ke Tingkat Kecamatan-Kelurahan
Tapi karena saat ini masih sering turun hujan, masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari DBD. Kata dr Trisnawarman, Dinkes Sumsel telah mengeluarkan surat edaran (SE) yanh ditujukan kepada Dinkes kabupaten/kota dan rumah sakit se-Sumsel.
"Sebab, berdasarkan prediksi BMKG potensi hujan masih akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Untuk itu masyarakat diharapkan waspada," imbuhnya.
Dalam SE itu, beberapa hal diminta untuk ditindaklanjuti. Seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus masif digelar dan kesiapsiagaan fasilitas pelayanan kesehatan ketika terdapat pasien yang didiagnosis DBD.
Selain itu, pihaknya sudah memberikan bantuan Zeta Sipermethrin, Temegard dan Abate dan RDT DBD Combo ke seluruh kabupaten/kota di Sumsel. Beberapa kegiatan fogging juga telah dilakukan.
Untuk pengendalian DBD diimbau masyarakat juga melakukan PSN dengan menguras bak mandi dan penampungan air. Lalu, menutup rapat tempat penampungan air dan membuang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk.(yun/)