LRT Jadi Moda Transportasi Utama
LINTASI AMPERA : Para penumpang menikmati perjalanan LRT sambil melihat icon Jembatan Ampera.-foto : evan/sumeks-
Harapannya tiket integrasi ini mewujudkan konektivitas antar moda transportasi umum, memudahkan mobilitas masyarakat, serta mengajak kembali ke angkutan umum guna mengurangi beban jalan raya dan polusi udara. “LRT Sumsel jadi daya tarik masyarakat lokal maupun pendatang (wisatawan). Stasiun dan rute perjalanan melintasi objek wisata dan ikon Kota Palembang, termasuk fasilitas publik dan pusat perbelanjaan. Ada Jembatan Ampera, Palembang Icon/Opi Mall, Bandara SMB II, RSUD Sumsel, dan sebagainya,” pungkas Aida.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menegaskan peningkatan layanan angkutan massal, baik itu LRT, angkot feeder, dan BRT sebagai wujud nyata implementasi GNKAU. “GNKAU upaya Pemerintah mengembangkan angkutan umum berbasis jalan dan rel di kawasan perkotaan. Palembang salah satu kota yang memiliki fasilitas angkutan massal lengkap, mulai dari bus, LRT, angkot, sampai angkutan sungai dan danau saling terhubung,” ujar Budi.
Diakuinya, integrasi antarmoda suatu keharusan dan ini perlu sinergi semua pihak baik Pemda, akademisi, perbankan, masyarakat. Khususnya dalam rangka mengoptimalkan keberadaan LRT Sumsel. “Mari kita kembali ke angkutan umum karena ini memberikan kebaikan untuk kita semua. Tidak macet, tidak capek berkendara, biaya murah, dan lingkungan kita lebih bersih dari pencemaran udara,” bebernya.
BACA JUGA:LRT Palembang Tambah Perjalanan 8 Kali Selama Lebaran, Layani 13.463 Penumpang per Hari
BACA JUGA:LRT Tambah 8 Jadwal Perjalanan
Namun tantangan ke depan, lanjut Budi, bagaimana meningkatkan awareness (kesadaran) masyarakat menggunakan angkutan umum secara berkelanjutan. Mengingat data terakhir BPS, persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang menggunakan kendaraan bermotor umum rute tertentu masih minim. Tahun 2020 di Indonesia hanya sebesar 5,74 persen, sementara khusus Provinsi Sumsel 3,85 persen.
Bertambahnya kepemilikan kendaraan pribadi di masyarakat perkotaan maupun pedesaan salah satu pemicunya. Walau sebenarnya di negara maju kepemilikan kendaraan bertambah, tapi penggunaan kendaraan umum tetap mayoritas. Kuncinya, transportasi umum populer di negara maju lantaran biaya/ongkos yang murah, cepat sampai, menjangkau sampai pelosok kota, jaringan kereta api dan jalan terintegrasi, serta terhubung dengan berbagai moda transportasi umum.
Dan kehadiran LRT Sumsel mengawali manajemen transportasi maju yang baik itu di Kota Palembang. Tinggal mengoptimalkan integrasi angkutan serta memperbanyak sarana prasana pendukung, seperti feeder LRT menjangkau semua kawasan secara merata. LRT harus banyak angkutan pengumpannya. “Sejauh ini kolaborasi antara Kemenhub dengan Pemkot Palembang menyediakan angkutan feeder ini sudah cukup baik. Ke depan kita gandeng pihak swasta,” tandas Budi Karya. (fad)