Demi Cetak Generasi Emas, Berhenti Beri Label Negatif pada Anak

BERMAIN : Anak-anak asyik bermain fasilitas permainan yang disediakan salah satu kecamatan. Pemberian pendidikan dan pengasuhan kepada anak harus baik dan optimal agar dapat menciptakan generasi emas di masa mendatang. -evan-

Sementara dalam webinar Tepak Songket (Temu Sapa Kader Songsong Keluarga Tangguh) dengan tema “Pola Pengasuhan Anak Cermin Keluarga Harmonis” edisi April bertajuk “Kesetaraan Peran Ayah dan Ibu dalam Pola Pengasuhan Anak Untuk Mencetak Generasi Emas Sumsel” turut menghadirkan nara sumber dr Aisah Dahlan.

Dia mengingatkan para orang tua berhenti memberikan label negatif (buruk) pada generasi baru saat ini, seperti generasi micin atau generasi rebahan. "Mari beri label generasi Rabbani, generasi Qurani (bagi yang muslim). Karena pemberian label yang baik ini akan terekam dalam memori anak,” ucap Aisah.

Untuk menjadi orang tua yang baik lanjut dia, harus dipersiapkan dari jauh hari sebelum menikah. Seorang anak (janin) yang dikandung perempuan sudah bisa merekam perkataan/ucapan pada usia dua minggu.

“Sedangkan ayah juga berperan menjemput rezeki atau nafkah dalam hal ini memberikan nutrisi sejak dalam kandungan ibu,” jelasnya.

Aisah melanjutkan pada saat bayi lahir, tugas seorang ayah (bagi keluarga muslim) adalah melafalkan azan dan iqomat. Hal ini tentunya akan langsung tersambung ke otak si bayi.

"Ayahlah yang bertugas untuk menyampaikan/mengajak/menceritakan tentang agama/nasehat hidup sebagaimana Nabi Luqman menasihati anaknya. Selanjutnya detail pelaksanaannya ada pada seorang ibu sebagai pelaksana harian,” tandasnya. (fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan