Gegara Perahu Oleng, Seorang Wanita Lansia Tenggelam di Sungai Rawas

Gegara Perahu Oleng, Seorang Wanita Lansia Tenggelam di Sungai Rawas-Foto: Zulkarnain/sumateraekspres.id-

MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kejadian tragis terjadi di Desa Lubuk Kemang, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara, saat seorang wanita lansia tenggelam terseret arus Sungai Rawas.

Insiden ini terjadi pada Sabtu (20/4) sekitar pukul 13.00 WIB ketika wanita tersebut bersama dua anaknya sedang melintasi sungai menggunakan perahu.

Korban yang bernama Asia (60 tahun) ini adalah penduduk setempat yang sedang dalam perjalanan pulang dari kebun bersama anak-anaknya, Nasir (34 tahun) dan Kandi (20 tahun).

Mereka naik perahu seperti biasa untuk menyeberangi Sungai Rawas. Namun, karena arus sungai yang cukup deras setelah meluap, perahu yang mereka naiki oleng dan akhirnya terbalik.

BACA JUGA:Hingga Tenggelam 3 Hari, Tubuh Afifah Ditemukan Mengapung Hanyut Sejauh 200 Meter

BACA JUGA:Operasi Pencarian Berakhir: Tim SAR Temukan Bocah Perempuan Tenggelam di Sungai Kikim dalam Kondisi Begini!

Nasir menceritakan bahwa saat perahu itu oleng, ibu dan adiknya sempat berpegangan pada pokok kayu yang ikut terbawa arus di tengah sungai. Namun, Asia yang tak mampu bertahan terlepas dari pegangan dan tenggelam.

Kedua anaknya selamat setelah berhasil mencapai tepi sungai. Salah satu dari mereka meminta pertolongan warga, sementara Nasir berusaha mencari ibunya yang terseret arus.

Kepala Desa Lubuk Kemang, Suharto, langsung turun ke lokasi untuk membantu proses pencarian bersama warga setempat.

"Saat ini, kami masih berupaya melakukan penyisiran sekitar Sungai Rawas dengan harapan korban dapat segera ditemukan," ujar Suharto.

BACA JUGA:2 Hari Pencarian Tim SAR Gabungan Belum Temukan Afifah, Bocah Tenggelam Lepas dari Pantauan 2 Saudaranya

BACA JUGA:Aksi Cepat Basarnas Palembang: Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Kikim Terus Berlanjut!

Proses pencarian dilakukan dengan cara menyisir sepanjang aliran sungai menggunakan ketek, meskipun kondisi air yang keruh membuat pencarian menjadi agak sulit.

Bantuan juga telah diminta dari perangkat desa tetangga seperti Desa Remban, Karang Anyar, dan Karang Waru dalam upaya mencari korban yang terseret arus.

Namun, Koordinator Basarnas Kota Lubuklinggau, Ivan, mengungkapkan bahwa tim Basarnas belum dapat turun ke lokasi karena sedang berduka dan melayat anggota tim yang meninggal di Bengkulu. Informasi lebih lanjut dapat dikonfirmasi dengan BPBD Muratara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan