https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Okupansi Hotel Lebih Dari 70 Persen

NIKMATI SAJIAN : Tamu menikmati sajian di The Arista Hotel Palembang. Berbagai menu khas Lebaran turut disajikan hotel-hotel berbintang untuk menjamu para tamu yang menginap. FOTO : KRIS SAMIAJI/SUMEKS--

SUMATERAEKSPRES.ID - MOMEN Idul Fitri memang berkah bagi industri perhotelan karena tingkat hunian (okupansi) menjadi meningkat. Sekum BPD Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, John Johan Tisera mengungkapkan sejauh ini okupansi hotel di Sumsel sudah cukup stabil, dimana per bulan rata-rata mencapai 70 persen. 

"Kalau melihat pertumbuhan ekonomi yang ada saat ini, ditambah momen Lebaran yang sedang berlangsung, saya optimis okupansi bulan April ini ada peningkatan lebih tinggi dari jumlah kamar yang tersedia," terang John, kemarin. 

BACA JUGA:5 Hotel Legendaris di Indonesia, Nomor Satu Dibangun Presiden Soekarno untuk Asian Games

BACA JUGA:Mal Obral Diskon, Hotel Dinner Spesial

Diakuinya, pada momen Lebaran memang banyak warga Sumsel maupun luar Sumsel yang memilih pulang kampung telah menginap di hotel, khususnya mulai Lebaran kedua kemarin.

“Makanya sejak awal mayoritas hotel telah merancang program strategi menggaet para pemudik, seperti promo kamar, makanan, dan sebagainya,” tegasnya. 

Tren ini, lanjut John, juga telah berlangsung sejak tahun-tahun sebelumnya. “Banyak kok pemudik yang menginap di hotel," tegasnya. Ia pun berharap tren minat hotel tetap dapat dipertahankan.

Jika Lebaran usai, maka perlu terus gencar promosi. Hotel pun tak bisa bergerak sendiri, John mengaku perlu pula keterlibatan pemerintah dalam mengundang lebih banyak wisatawan datang ke Palembang. 

“Pemerintah juga seyogyanya mempersiapkan banyak poin-poin wisata yang menarik, aman, bersih dan berkesan agar wisatawan makin betah berlama-lama di Palembang,” imbuhnya.

Libatkan pula UMKM untuk menghidupkan perekonomian masyarakat menengah ke bawah. "Dukungan dari pemerintah dengan program di bidang pariwisata sangat penting, sehingga industri hotel pun tetap berkembang baik," pungkasnya. 

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf RI, Nia Niscaya menyampaikan berdasarkan data PHRI, okupansi hotel selama libur Lebaran meningkat, khususnya pada kota-kota tujuan favorit pemudian, sedangkan di wilayah Jakarta stagnan lantaran masyarakat lebih memilih berlibur di luar Jakarta. 

“PHRI mencatat okupansi di hotel kota tujuan favorit sudah lebih dari 70 persen,” kata Nia. Tahun lalu, Yogyakarta, Malang, dan Cirebon menjadi beberapa kota favorit yang paling banyak dikunjungi pemudik selama Lebaran. 

Sementara di wilayah Jakarta, PHRI mencatat tidak ada kenaikan. Untuk itu, dia menyarankan para pengusaha mengambil langkah-langkah guna menarik minat masyarakat, misalnya fleksibilitas harga atau program-program menarik lainnya.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Rizki Handayani menambahkan Lebaran adalah momen menggembirakan bagi industri pariwisata.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan