Liputan 7 Hari di Lubuklinggau, Rumah Wartawan di Muratara Dikuras Maling, Baju-Tas Sekolah Anak pun Lenyap
BERANTAKAN: Kondisi rumah pasangan Zulqarnain dan Wulandari, di Desa Noman Baru, Kecamatan Riput, Muratara, berantakan diacak-acak maling. Dari teras, kamar, sampai dapur. Pakaian berantakan dihamburkan pencuri.- FOTO: ZULQARNAIN/SUMEKS-
Dua bilah keris eks Majapahit, yakni Keris Brojol dan Keris Karno Tinanding pesanan Kepala Dinas Pendidikan Muratara yang belum sempat diberikan. "Untuk yang keris itu sebetulnya pesanan orang, tapi belum sempat diberikan kepada yang pesan. Tapi ikut dicuri. Untuk total kerugian sekitar Rp30 juta lebih. Semua bagian dalam rumah diacak-acak, dari ruang tamu, kamar, hingga dapur," jelasnya.
Jelang Hari Raya Idulfitri 1445 H ini, disebutnya tindak pencurian cukup marak terjadi di Muratara. Sebelumnya rumah tetangga mereka sudah lebih dulu dibobol maling. “Tapi pelaku tidak sampai masuk ke dalam rumah, hanya mengambil mesin pompa air di sumur,” ulasnya.
Terkait rumah mereka yang dikuras maling, lanjut Wulandari, suaminya sudaah membuat laporan polisi ke Polsek Rupit. “Mungkin mereka masuk melalui lantai bawah dari kayu yang sudah mereka jebol. Baru naik ke lantai dua,” duganya.
Kondisi pintu kamar tidur sebenarnya sudah terkunci dari luar, namun pelaku mencongkelnya diduga pakai linggis. Baru mengacak-acak seisi kamar, mengambil barang-barang berharga. “Barang-barang itu mereka bawa keluar lewat pintu samping kanan,” ujarnya.
BACA JUGA:Indeks Gender Lampaui Nasional, Tuntaskan 5 Isu Prioritas Perempuan-Anak
BACA JUGA:Minim Anggaran, 50 Persen Sekolah Rusak, Perbaikan Pakai Anggaran DAK-DAU
Melihat dari barang-barang berharga yang semuanya diambil dari dalam rumah, Wulandari menduga pelakunya lebih dari satu orang. “Kami harap pelakunya dapat segera tertangkap. Habis barang-barang di rumah, mau Lebaran ini. Baju sekolah dan tas anak pun mereka ambil,” sesalnya.
Rumah yang mereka tempati di Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, merupakan rumah warisan orang tua. Sementara rumah mereka ada juga ambil KPR di Kota Lubuklinggau. “Karena suami juga liputannya daerah Linggau, dan Musi Rawas. Dulu waktu kami di Rupit, rumah KPR di Linggau dibobol maling. Ini kami seminggu di Linggau, rumah di Rupit dikuras maling,” ungkapnya.
Terpisah, sebelumnya Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani SIK, melalui Kapolsek Rupit AKP Khairil Hambali, membenarkan sudah menerima laporan korban Zulqarnain yang rumahnya dibobol maling. "Kami akan proses dan akan berusaha semaksimal mungkin mengungkap kasus tersebut," singkatnya. (zul/air)