Target Banyuasin 17 Ribu Unit, Kuota FLPP Turun Drastis, REI Minta Tambah
RTLH: Deretan rumah tak layak huni (RTLH) menimbulkan kawasan kumuh di wilayah Kota Palembang. Ini jadi fokus program Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel.-foto : budiman/sumeks-
“Permintaan akan kebutuhan rumah bersubsidi di Sumsel sangat besar,” ungkapnya. Dijelaskan Zewwy, berkaca dari 2023, penyerapan KPR bersubsidi untuk rumah KPR 14.800 unit habis di awal November. “Kalau saja tahun lalu kuota kita masih ada, bisa tembus angka 16 ribuan unit,” paparnya.
Melihat tren itu, dia yakin tahun ini kecenderungan permintaan akan rumah PR meningkat. Sebab, demand di Sumsel bagus. “Kebutuhan perumahan di Sumsel hingga 430 ribu lebih,” bebernya. Pembangunan menyasar wiayah pinggiran ibu kota Palembang. Karena harga tanah di pusat kota sangat tinggi. “Sisi positifnya, terjadinya pemekaran wilayah di pinggiran kota,” kata dia. Ini secara tidak langsung mendukung pembangunan Kota Palembang menjadi wilayah kosmopolitan.
DPD REI Sumsel berharap agar pemerintah daerah apat memberikan support dalam bentuk penyediaan air bersih. “Contoh daerah irisan Kecamatan Talang Keramat, kami berharap air PDAM bisa masuk ke rumah warga. Kami minta pemda bisa memfasilitasi, baik Pemkot Palembang atau pun dari Pemkab Banyuasin,” tukasnya. (iol/yun)