Target Banyuasin 17 Ribu Unit, Kuota FLPP Turun Drastis, REI Minta Tambah
RTLH: Deretan rumah tak layak huni (RTLH) menimbulkan kawasan kumuh di wilayah Kota Palembang. Ini jadi fokus program Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel.-foto : budiman/sumeks-
SUMATERAEKSPRES.ID - Real Estate Indonesia (REI) berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah. Tak terkecuali di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Khususnya dalam pemenuhan perumahan untuk masyarakat. Hal itu ditegaskan Ketua DPD REI Sumsel, Zewwy Salim.
Dia menyebutkan, sampai saat ini DPD REI memiliki anggota kurang lebih 350 pengembang. Tersebar di 17 kabupaten/kota. Artinya, dengan ada peningkatan jumlah anggota menandakan intensitas pembangunan perumahan di Sumsel meningkat. Baik rumah bersubsidi maupun komersil.
"Iklim usaha yang kondusif merupakan daya dukung bagi para pengembang. Hal ini membuktikan pemerintah daerah sangat mendukung kinerja kami," ungkapnya.
Zewwy menambahkan, REI siap merepon setiap pembahasan yang terjadi, sebab hal tersebut merupakan modal dasar bagi REI.
BACA JUGA:Bunga KPR Nonsubsidi Perlu Diturunkan, Bisa Kurangi Backlog Perumahan
BACA JUGA:KEREN! Prabumulih Membuat Pemprov Kalsel Berdecak Kagum dengan Program Perumahan, Sampai Lakukan Ini
"Selain agenda tahunan seperti Rakerda VII ini sebagai evaluasi dalam kinerja ke depan sehingga dapat mengatasi backlog di Sumsel," tuturnya. Sedangkan soal kenaikan harga rumah, hingga saat ini belum dilakukan. "Kita sudah menunggu, namun belum ada. Kenaikan ini perlu dilakukan lantaran komponen pembangunan rumah sudah naik semua," pungkas dia.
Untuk alokasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang merupakan dukungan pembiayaan perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tahun ini turun.
“Tahun 2023, FLPP alokasinya untuk 230 ribu rumah. Tahun ini turun cukup signifikan. Kutotanya hanya 166 ribu rumah saja. Imbas berkurangnya anggaran pemerintah,” kata Zewwy.
Untuk Sumsel sebenarnya peringkat pertama dalam mendapatkan FLPP di pulau Sumatera dan peringkat 5 terbanyak secara nasional terkait penyerapan KPR bersubsidi. Tapi karena berkurangnya subsidi dari pemerintah pusat, DPD REI Sumel tahun ini hanya menargetkan pembangunan 17 ribu unit rumah MBR saja.
“Kami tetap berharap kuota masih diangka 230 ribu. Kalau mengikuti FLPP sebanyak 166 ribu, kami yakin kuota akan habis sebelum Agustus nanti,” jelas dia.
REI sudah ajukan penambahan kuota kepada pemerintah baik lewat Kementerian PUPR maupun DPP REI.
BACA JUGA:Heboh! Ular Sanca 3 Meter Muncul di Perumahan Warga Prabumulih, Ini Penampakannya
BACA JUGA:Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Sambangi Prabumulih