Marak Perang Sarung, Isi Mulai dari Ikat Pinggang hingga Batu
PERIKSA : Anggota Polsek Prabumlih Barat memeriksa sarung berisi ikat pinggang, dari pelajar tawurang perang sarung di Prabumulih. -FOTO: IST-
Menurutnya tawuran perang sarung seolah menjadi kebiasaan usai Tarawih bulan Ramadan. “Kalau tidak perang sarung, biasanya subuh perang percon. Kalau sudah pertengahan puasa, biasanya tambah ramai lagi," ucapnya.
Kapolsek Lubuklinggau Utara I AKP Denhar, menegaskan pihaknya sudah mendatangi dan membubarkan anak-anak perang sarung di Jl Kenanga. “Terima kasih informasinya, kita sama- sama menekan akan terjadinya tindak pidana ataupun yang lainnya," ucapnya.
BACA JUGA:Lapor PLN! Warga Keluhkan Listrik Padam Berulang di Gunung Ibul Prabumulih
BACA JUGA:Dirjen Diktiristek Baru Siapkan Misi Lanjutkan Era Transformasi Pendidikan Tinggi
Hal serupa, juga terjadi di Kabupaten Lahat, Jumat (15/3), sekitar pukul 05.30 WIB. Pihak kepolisian Polres Lahat, mengantisipasi dan membubarkan perang tawuran sarung di simpang Kodim Lama dan simpang Gg Pagung, Jl Letnan Marzuki, Kelurahan Talang Jawa, Lahat.
Kasubsi Penmas Polres Lahat Aiptu Lispono, mengatakan personel yang turun dari Satintelkam,
Satreskrim, Satlantas, Satresnarkoba, dan Polsek Kota Lahat. "Deteksi ini dilakukan berdasarkan informasi dari warga sekitar yang merasa terganggu oleh tindakan pemuda setelah salat Subuh, sering terlibat dalam tawuran menggunakan sarung,” singkatnya. (chy/zul/gti/air/)